Login
Apa hubungan antara kaset pita dan pensil? Anak-anak zaman sekarang nggak akan paham dengan hubungan mesra keduanya. Dulu, kaset pita seakan jadi primadona sekaligus cara efektif mendukung dunia permusikan. Sekarang, rasanya pemutar kaset sudah hampir punah di Indonesia, apalagi di luar negeri.
Eits, jangan salah. Faktanya, di tahun 2016 lalu, penjualan kaset pita di luar negeri meningkat hingga 74%. Loh, kok bisa?
Kembali menghangat
Belakangan ini piringan hitam atau vinyl kembali jadi tren vintage para kolektor. Ternyata, ada format lain yang sedang ‘naik daun’: kaset pita. Di Amerika Serikat, penjualan kaset pita naik di tahun 2016, dari sebelumnya 74.000 menjadi 129.000 kopi. Dengan kata lain, ada peningkatan sebesar 74% dari tahun 2015 ke 2016.
Memang sih, angka sebesar itu masih nggak seberapa bila dibandingkan dengan album modern dan album vinyl yang terjual di tahun 2016. Fakta membuktikan, penjualan album modern total mencapai 200,8 juta keping (turun 17%) sedangkan vinyl terjual 13,1 juta keping (naik 10 persen). Meski begitu, kenaikan ini membuktikan bahwa format yang sebelumnya dianggap mati ini mulai kembali menghangat.
Berkat Guardians of the Galaxy
Kenaikan penjualan kaset sebenarnya merupakan imbas dari beberapa rilis album khusus yang memang hanya muncul dalam bentuk kaset pita. Beberapa di antaranya adalah Purpose milik Justin Bieber dan Beauty Behind the Madness dari The Weeknd yang masing-masing terjual 1.000 kopi. Ada pula album klasik yang dirilis ulang seperti The Slim Shady milik Eminem dan Revolution’s Purple Rain milik Prince. Menariknya, setiap kaset yang terjual umumnya dilengkapi dengan kode khusus yang dapat digunakan untuk mendownload album secara digital.
Sepanjang 2016, ada 25 album yang terjual sedikitya 1.000 kopi, dibandingkan dengan 8 album saja di tahun 2015. Sedangkan album kaset pita yang paling laris dua tahun berturut-turut adalah album soundtrack Guardians of the Galaxy: Awesome Mix Vol.1, yang terjual 4.000 kopi tiap tahunnya. Secara total, album Guardians yang dirilis tahun 2014 sudah terjual kurang lebih 11.000 kopi.
Jadi, apakah tren ini juga akan menjalar ke Indonesia? Sudah siap bongkar-bongkar koleksi lama buat dijual lagi?
Source:
billboard.com
Comments