Trending
Selasa, 29 Agustus 2017

Shooting Star, Drone Penghias Langit

  • Share
  • fb-share
Shooting Star, Drone Penghias Langit

Atraksi 300 drone sukses menandai acara Countdown to Asian Games 2018 yang akan digelar di Jakarta dan Palembang. Ratusan drone atau pesawat tanpa awak mempercantik langit Jakarta khususnya kawasan Monas pada 18 Agustus 2018.

Dalam acara tersebut, langit di atas Monas dihias berbagai manuver dengan koreografi yang diiringi lagu-lagu nasional. Drone yang digunakan merupakan produk perusahaan Intel yang diberi nama Drone Light Show.

Layaknya pertunjukan kembang api, Drone Light Show dapat menghadirkan berbagai warna, hanya saja tidak berasap. Drone ini dirancang untuk pertunjukan cahaya sehingga tak memiliki kamera seperti drone yang umum digunakan.

"Intel Shooting Star adalah pesawat tak berawak pertama yang dibuat khusus pertunjukan cahaya hiburan. Drone ini dirancang dengan sistem keamanan, teknik pencahayaan yang luar biasa, struktur ringan dan kombinasi warna yang nyaris tak terbatas," kata General Manager Intel Drone Light Show, Natalie Cheung.

Setiap drone sudah diprogram untuk memiliki peta lokasi sehingga sudah tahu di mana harus berada dan tak akan bertabrakan saat berpindah tempat atau melakukan konfigurasi.

Untuk melakukan aksi tersebut dibutuhkan seorang pilot di komputer yang berjarak maksimal satu kilometer dari lokasi pertunjukan. Drone yang diterbangkan dapat disesuaikan dengan peraturan yang berlaku di setiap tempat.

"Saat acara menghitung mundur Asian Games 2018, Shooting Star diterbangkan setinggi 130 meter," ungkap Natalie.

Drone Shooting Star banyak digunakan untuk keperluan seni, hiburan serta iklan di udara. Drone tipe ini sudah digunakan di ratusan acara, salah satunya di Disneyland. Di Asia, Drone Shooting Star beraksi di langit Jepang dan Singapura.

Hardware drone ini dibuat dengan tujuan meminimalisir luka jika terjadi kecelakaan. Drone terbuat dari busa, plastik, dan baling-baling dengan sarang untuk melindungi orang-orang yang menonton di bawah.

Shooting Star dapat terbang dalam keadaan hujan ringan, sehingga sebuah acara tidak perlu dibatalkan hanya karena cuaca yang kurang baik. Berat drone ini sendiri hanya 330 gram.

Shooting Star disematkan lampu LED yang dapat membuat lebih dari 4 miliar kombinasi warna. Dengan perangkat lunak dan animasi yang disempurnakan, kini pertunjukan dapat dibuat dalam hitungan hari, bukan lagi minggu atau bulan.

Algoritma Intel juga dapat mengotomatisasi proses pembuatan animasi dengan gambar dan dengan cepat menghitung jumlah drone yang dibutuhkan, menentukan posisi drone, serta merumuskan jalur tercepat untuk membuat gambar di langit.

 

 

Source: Okezone.com, intel.com

Comments
Susiana Saputri
Mantap banget
Riza Astuti
Drone Penghias Langit