Rendezvous: Shadow of the Past Menang SEA Game Awards 2023!
Kabar baik dari industri game tanah air enggak ada henti-hentinya minggu ini, Bro! Setelah pengumuman pemenang IGDX 2023 kemarin, ada juga game buatan developer lokal yang berhasil menang penghargaan internasional.
Game mana yang kali ini dapat sorotan internasional? Jawabannya, Rendezvous: Shadow of the Past buatan Pendopo Studio! Gimana kerja keras mereka bisa sampai ke tahap ini? Yuk, langsung aja kita bahas biar kita bisa appreciate bareng!
Rendezvous: Shadow of the Past Itu Game Apa?
Ceritanya, lo bakal main sebagai seorang agen rahasia pensiun bernama Setyo, the very same main character dari seri Rendezvous sebelumnya. Tapi, plot twist-nya, dia terpaksa beraksi lagi karena adiknya diculik di sekuel kali ini. Nah, buat mencapai tujuannya, dia musti explore Bay City–alias kota Neo-Surabaya yang dikasih sentuhan futuristik–buat mecahin puzzle.
Elemen puzzle solving di game ini sendiri benar-benar ngandalin nuansa genre noir yang lebih kelam sekaligus bikin mikir. Soalnya, kalau lo mau progress ceritanya, lo musti benar-benar ngamatin tiap detail di latar belakang sekaligus omongan karakter lainnya buat dapetin petunjuk.
Emang agak nguras otak, tapi gue jamin keseruannya bakal worth it abis! Selain itu, lo juga bakal berkesempatan berantem lawan drone dan preman jalanan di sepanjang Neo-Surabaya pakai senjata futuristik di sekitar. Beragam banget, kan, aksinya?
Perjuangan di Balik Pengembangan Game
Nah, kira-kira apa yang bikin Pendopo Studios getol banget ngembangin seri Rendezvous sampai bisa nerbitin sequel-nya? Buat ngejawabnya, kita bakal kenalan dulu sama latar belakang founder-nya, yaitu Akbar! Long story short, doi suka banget sama estetika cyberpunk dari film kayak Ghost in the Shell, 2049, Bladerunner, dan game Cyberpunk 2077 itu sendiri.
Tapi, at the same time, Akbar juga ngerasa kalau cerita cyberpunk yang berlatar di Asia Tenggara–terutama Indonesia–itu langka banget. Gue setuju sih, soalnya fokus latar ceritanya lebih banyak ke Tokyo atau Chinatown. Dia pun milih Surabaya buat disulap jadi kota futuristic yang bisa kita lihat di game-nya karena dia sendiri tumbuh besar di sekitaran sana.
Dari sana, dia pengen orang-orang Indonesia bisa relate sama dunia game-nya, dan orang-orang luar bisa makin kenal Indonesia. Makanya, gak cuma dari segi visualnya aja yang kentara banget, tapi juga dialog karakternya yang banyak diselipin dialek Suroboyo super authentic.
Buat nunjukin paduan budaya lokal sama genre noir dengan maksimal, pengembangan Rendezvous: Shadow of the Past makan waktu 2 tahun lebih. Apalagi, prosesnya juga sempat ke-delay pandemi. Bahkan, Akbar dan kawan-kawannya juga mutusin buat ngubah gaya visualnya di tengah jalan dari 2D jadi 2.5D pixel biar makin unik. At the end, though, game-nya tetap rilis dengan sukses!
Kemenangan di SEA Game Awards 2023
Padahal, saingan mereka di dua kategori itu termasuk lumayan berat karena ada banyak game favorit di Malaysia, alias tuan rumah acara penghargaan SEA Games 2023. Tapi, Pendopo Studios berhasil ngebuktiin kalau kualitas hasil karya mereka gak main-main, dan mereka bangga banget bisa nerima dua awards sekaligus! Well, kalau gue ada di posisi mereka, pastinya gue juga ngerasa hal yang sama.
Kemenangan Rendezvous: Shadow of the Past di acara regional Asia Tenggara kayak SEA Games 2023 udah berhasil nunjukin kalau industri game kita punya potensi buat bersaing di dunia! Bahkan, kalau bisa, sampai ke taraf internasional. Nah, kalau lo mau coba sendiri seberapa keren game-nya, langsung aja dapetin di Steam, Bro! Terus, jangan lupa juga buat nantiin game keren lainnya dari mereka dengan ikutin update di Twitter @PendopoStudio!