Apa Itu Magic Leap?
Buat lo yang mengikuti perkembangan dunia Virtual Reality (VR), pastinya nggak asing dengan nama-nama seperti Oculus Rift, Octagon, HTC Vive, dan Microsoft Hololens. Apalagi keempat perangkat tersebut sudah beredar luas di pasaran dan banyak digunakan para developer untuk mengembangkan beragam konten VR. Lantas, bagaimana dengan Magic Leap? Apa lo pernah mendengar nama yang satu ini?
Mengusung teknologi Mix Reality (MX)
Sepintas Magic Leap memang terlihat mirip dengan VR pada umumnya. Tapi, kalau lo lihat lebih detail lagi proyeksi yang dihasilkan benar-benar terlihat lebih nyata dan alami. Pasalnya, Magic Leap ini menggunakan teknologi Mix Reality (MX) yang menggabungkan teknologi VR dengan objek di dunia nyata. Teknologi ini bekerja dengan cara menduplikasi beragam objek dalam bentuk digital.
Memiliki komponen Photonic Chip
Kabarnya, alat ini dilengkapi dengan 3D komputer yang dapat memancarkan light field ke mata penggunanya sehingga gambar yang ditampilkan akan terasa sangat nyata. Untuk menghasilkan light field tersebut Magic Leap menggunakan komponen khusus yang bernama Photonic Chip. Komponen ini memiliki struktur-struktur yang sangat kecil dan digunakan untuk mengalirkan partikel dasar atau kuantum radiasi elektromagnetik yang kemudian akan menghasilkan sebuah bidang cahaya digital yang dilihat manusia.
Segera rilis Magic Leap One
Di tahun 2018 ini Magic Leap akan segera merilis produk perdana mereka berupa perangkat headset yang digabungkan dengan komputer dan controller untuk memungkinkan pengalaman virtual yang lebih nyata. Headset ini sendiri dinamakan Headset Lightwear, yang menggunakan banyak sensor dan kamera untuk melihat dunia di sekitar penggunanya. Jadi, saat memakai alat ini lo bisa berinteraksi dengan pemandangan yang diproyeksikan melalui lensa headset.
Dilengkapi dengan Lightpack dan pengendali
Urbaners, pusat operasi headset tadi berada pada komputer Lightpack serta alat pengendali yang terpisah dari perangkat headset. Lightpack ini bisa lo pasang di saku celana dengan posisi dua kabel mengarah keluar dari belakang headset. Sedangkan alat pengendalinya yang terlihat seperti satu tombol besar yang sebenarnya merupakan touchpad haptic. Cincin lampu di sekitar tombol utama memungkinkan pelacakan, sehingga sensor headset bisa "melihat" pengontrolnya.
Proyek yang habiskan banyak waktu dan dana
Berbeda dari kebanyakan startup yang umumnya baru memperoleh sumbangan dana setelah produknya publish, maka Magic Leap justru mendapat pendanaan dari perusahaan-perusahaan besar bahkan sebelum melahirkan produk apapun selama 6 tahun belakangan ini. Tercatat Google, Qualcomm, Andreessen Horowitz dan Kleiner Perkins turut mendanai proyek ini hingga mencapai $2 miliar.
Source: businessinsider.sg