"Makanan tidak lagi sekedar hidangan di atas piring,” ungkap Ade Putri Paramadita di depan para peserta MLDSPOT Intimate Session lalu. Pada kesemparan itu, ia bersama kedua kurator MLDSPOT Content Hunt Season 3 lainnya mengungkapkan banyak hal menarik dan inspirasional tentang apa yang mereka lakukan selama ini. Begitu juga sebaliknya, mereka juga share apa yang membuat mereka terinspirasi.
Sabtu pagi (22/12), saat orang lain mungkin masih berada di kamar dan bersantai menikmati akhir pekan, para peserta MLDSPOT Intimate Session sudah berkumpul di Conclave, Jakarta untuk bertemu langsung dengan Ade Putri Paramadita, Trinity "The Naked Traveler" dan Boylagi. MLDSPOT Intimate Session sendiri adalah acara tertutup yang diadakan untuk submission MLDSPOT Content Hunt Season 3 untuk bertemu langsung dengan para kurator membicarakan hal-hal yang menginspirasi menurut mereka masing-masing. Sekitar 40 orang peserta yang hadir terlihat sangat antusias. Percakapan dua arah antara para pembicara dan peserta pun membuat suasana sama seperti namanya. Intim, santai, namun insightful.
Trinity: How to Tell Your Story
Sosok wanita yang sudah mengeksplorasi kurang lebih 93 negara di seluruh dunia bercerita bahwa profesinya sebagai traveler tersebut memang sudah menjadi kegemarannya sejak kecil. Apalagi didukung dengan hobi menulisnya. Tapi sebelum itu, Trinity mengungkapkan bahwa ia sama sekali tidak pernah membayangkan bahwa ini akan menjadi profesi utamanya hingga sekarang. Bahkan awalnya ia bercita-cita menjadi wartawan, sampai kemudian ia traveling ke Amerika dan mencoba mengungkapkan pengalamannya tersebut ke dalam sebuah tulisan blog. Kala itu, ia merasa lebih nyaman dan senang daripada menulis untuk redaksi. Perlahan ia mulai melepaskan pekerjaan 'pasti'-nya, dan fokus akan apa yang digemarinya tersebut.
Uniknya, meskipun telah menjelajahi puluhan negara, Indonesia masih menjadi destinasi paling menakjubkan menurut Trinity. Karena saat lo melakukan perjalanan satu jam saja, suasana dan kebiasaannya pun bisa berubah total. Salah satu yang tidak bisa ia lupakan adalah saat perjalanannya ke Kepulauan Banda. Selain breathtakingly view, daerah tersebut juga kaya akan sejarah plus makanan yang sangat lezat.
Tidak hanya melihat view atau bangunan yang indah, traveling bagi Trinity jauh lebih luas dari itu. Ia sangat tertarik dengan cerita keindahan setiap tempat yang dikunjungi. Mulai dari sejarah sampai kultur yang berbeda-beda. Sehingga banyak sekali yang bisa digali saat pergi ke wilayah satu dan lainnya.
Ade Putri Paramadita: Dari Manager Band Menjadi Food Storyteller
Jauh sebelum Ade Putri fokus pada dunia kuliner, ia dikenal sebagai personel band dan manager sebuah band rock ternama di Indonesia. Tetapi kecintaan terhadap makanan tidak pernah lekang oleh kesibukannya. Ia sering sekali "colongan" untuk mencicipi makanan saat sedang roadshow bersama band-nya. Tidak hanya makanan khas saja, bahkan ia kerap randomly belok ke sebuah restoran yang tidak tahu apa menunya. Ade bercerita bahwa sangat senang berjalan-jalan menggunakan sepeda, karena speed yang tidak terlalu cepat membuat lo bisa melihat hal sekeliling. Nah, saat itulah biasanya ia menemukan restoran atau tempat makan yang bisa disinggahi. Hampir sama seperti Trinity, ia juga sangat menyukai sejarah dari suatu tempat, bedanya Ade menganalisa hal tersebut dari makanan.
Dan semua pengalaman tentang makanan sering ia tulis menjadi artikel di akun pribadinya. Awalnya hanya iseng menulis di Multiply.com. Namun saat kerabatnya melihat adanya potensi pada diri Ade tentang makanan, ia pun diajak berkolaborasi pada suatu program di salah satu media untuk menjadi food detective. Kala itu ia merasakan hal yang berbeda, karena menurutnya membiasakan orang lain tahu lebih jauh tentang makanan adalah hal yang luar biasa.
Jika berbicara tentang pengalaman yang tidak terlupakan, Ade bercerita tentang kisahnya di Banda Neira yang mengetok pintu rumah warga lokal saat matahari belum terbit hanya untuk diajarkan membuat kue. Saat berlibur di Banda Neira, ia mencoba salah satu kue khas dari pulau indah tersebut, rasanya yang sungguh di luar dugaan membuat Ade ingin mengetahui lebih lanjut. Akhirnya jam tidur pun dikorbankan hanya untuk mencari tahu rahasia dari kelezatannya. Di samping itu, yang Ade sukai dalam mengulik masakan yang asing baginya adalah cerita dari si pencipta makanan itu sendiri. Karena menurutnya dapur adalah comfort zone lainnya selain kamar tidur, dimana orang lain bisa bercerita banyak hal tentang apapun. Benar saja, si pembuat kue yang didatangi bercerita banyak hal di luar tentang kue itu sendiri, mulai dari keluarga, sampai seluk beluk kehidupan di Banda Neira.
Boylagi: Dari 0 Sampai Ribuan Orang
Sosok yang lebih kenal sebagai PapaInstameet Indonesia ini bukan tanpa usaha mengembangkan komunitas foto dengan medium Instagram. Awalnya Boylagi hanya ingin bertemu orang-orang yang memiliki satu interest yang sama. Ia mengundang satu-persatu orang-orang yang sering di-"temui"nya di dunia maya untuk melakukan photo hunting pertama Instameet di Ragunan beberapa tahun lalu. Sekitar 30 orang yang confirm ingin datang, ternyata tidak ada yang muncul seorang pun. Tidak berkecil hati, ia pun tetap menuntaskan rencananya tersebut. Hasil-hasil jepretannya diunggah di akun pribadinya, dan teman-temannya pun merespon "Wah jadi ya? Bikin lagi dong, next gue ikutan". Akhirnya dari 0 peserta meningkat menjadi 7, lalu puluhan, ratusan, hingga ribuan peserta. Dan kini setiap tahunnya Boylagi dipercaya oleh Instagram untuk mebuat Instameet Worldwide. Aktivitas yang dilakukannya pun kian berkembang, dari se-simple ngumpul bareng dan nge-post bareng, kini ada workshop editing sampai kelas street photography. Dan semuanya gratis!
Pencapaian lainnya yang dirasakan Boylagi adalah saat ia membuat tagar #garagarainstagram, ia bercerita bagaimana hidupnya berubah karena aplikasi media sosial tersebut. Tidak disangka, banyak orang yang relate tentang hal yang sama. Ceritanya pun beragam, ada yang mendapatkan pekerjaan lewat Instagram, bahkan ada pula yang mendapatkan jodoh. Pencapaian di sini lebih sebagai kepuasan moral bagi Boylagi, karena ia senang banyak orang sharing dan merasakan hal yang serupa olehnya.
Antusiasme Para Peserta
Selain bercerita tentang pengalamannya masing-masing, ketiga kurator MLDSPOT Content Hunt Season 3 ini juga menjelaskan proses kreatif mereka sehingga dapat menciptakan konten-konten yang inspiring. Para peserta pun berebut untuk bertanya pada mereka. Seperti salah satu peserta yang bertanya, “Bagaimana sih urutan narasi yang baik sehingga membiasakan orang lain untuk membaca caption sampai habis?” Ade Putri mengungkapkan bahwa anggap saja caption tersebut adalah menulis diary/saat lo bercerita sama orang lain. Lalu bisa diberikan sentuhan clickbait pada kalimat depan, agar orang lain berhenti scrolling dan penasaran atas cerita yang ada di caption.
Peserta lain juga ada yang bertanya tentang bagaimana meyakinkan keluarga yang masih menganggap bahwa freelancer bukanlah pekerjaan yang menjanjikan. Trinity pun menjawab bahwa jika ingin meyakinkan orang lain, lo harus yakin sama diri sendiri. Karena if you follow your passion & Success will follow you. Dan sedikit tips, jika lo memiliki suatu impian, harus ditulis sebagai pengingat.
Inspirasi Menurut Para Kurator
Tidak hanya berbicara tentang hal-hal yang inspirasional dari hidup masing-masing, Trinity, Ade Putry dan Boylagi juga memberikan hint tentang apa yang membuat mereka terinspirasi. Bukan hal yang besar atau yang mewah, melainkan hal-hal yang dilakukan secara konsisten meskipun kecil. Karena konsistensi akan membawa dampak yang besar jika terus menerus dijalani.
Mau ketemu juga dengan mereka? Langsung aja submit konten inspirasi buat lo di MLDSPOT Content Hunt Season 3. Lo akan traveling ke Derawan bersama para kurator dan membawa pulang hadiah senilai puluhan juta rupiah!