Hai Urbaners, sudah pada tau belum tentang komunitas Freedive Bali? Sesuai namanya, komunitas ini memang beranggotakan mereka yang suka banget sama diving. Awal terbentuknya bahkan nggak sengaja lho. Beberapa anggota bertemu saat diving di Tulamben. Setelah saling kontak, akhirnya pada 2017 komunitas ini dibentuk.
Kegiatan rutin mereka selama ini mulai dari fun dive bareng sampai underwater photoshoot. Buat mereka yang suka diving, ada banyak manfaat ketika bergabung dengan komunitas ini.
Deva, salah satu anggotanya yang berprofesi sebagai underwater dancer bahkan bisa belajar untuk lebih mengetahui trik mengatur napas di dalam air. Tulamben dipilih menjadi lokasi favorit karena di sana ada bangkai kapal perang Amerika USS Liberty.
Oh iya Urbaners, Freedive itu berbeda lho sama Scuba Diving. Kalau Scuba Diving, penyelam menggunakan alat bantu pernapasan berupa tabung udara. Nah, di Freedive ini tidak ada alat bantu pernapasan sama sekali.
Perbedaan lainnya, Scuba Diving lebih mempelajari bagaimana lo memakai alat-alat menyelam. Sedangkan Freedive menekankan pada bagaimana lo mengenal diri sendiri. Karena alasan ini juga, Freedive disebut sebagai meditasi. Di dalam laut kita hanya bisa merasakan diri sendiri dan fokus relaksasi.
Alat-alat yang digunakan untuk Freedive antara lain wetsuit, long fin, googles, dan snorcle. Buat Urbaners yang tertarik untuk bergabung dengan komunitas Freedive Bali, bisa langsung kontak anggotanya.
Kalau lo nggak bisa diving, nggak usah khawatir Urbaners. Mereka akan ajarkan teknik-teknik menyelam mulai dari yang paling dasar. Proses belajar pertama-tama dilakukan di kolam, baru kemudian di laut dengan kedalaman maksimal 20 meter. Yang paling penting dan harus diingat Urbaners, saat diving lo harus dalam kondisi fit dan nggak boleh seorang diri.
Comments