Inspiring Communities
Kamis, 12 April 2018

Le Gong Kite Society, Memperkenalkan Budaya Indonesia Melalui Layang-layang

  • Share
  • fb-share
Le Gong Kite Society, Memperkenalkan Budaya Indonesia Melalui Layang-layang

Urbaners, lo suka bermain layang-layang di masa lalu? Ternyata minat terhadap layang-layang masih ada sampai sekarang lho. Di Jakarta bahkan terdapat komunitas layang-layang yang sudah berdiri sejak 1989.

Komunitas ini didirikan oleh Sari, yang terinspirasi setelah melihat besarnya antusiasme masyarakat terhadap permainan tradisional tersebut. Tepatnya, saat Sari menghadiri Festival Layang-layang di Bali.

Sari akhirnya menamakan komunitasnya sebagai Le Gong Kite. Kata Gong diambil dari alat yang biasa digunakan orang Indonesia pada setiap pembukaan suatu acara. Kemudian ditambahkan kata Le yang mengandung makna salah satu tarian Bali, yaitu Legong.

Selain menerbangkan layang-layang, komunitas Le Gong Kite membuat sendiri berbagai jenis layang-layang. Seperti layang-layang dua dimensi, tiga dimensi, layang-layang dragon, dan lain-lain. Bentuk layang-layang yang dibuat juga beragam, mulai dari kreasi original hingga yang terinspirasi dari budaya Indonesia.

Nggak main-main, komunitas Le Gong Kite ini juga telah dikenal oleh masyarakat pencinta layang-layang dari berbagai belahan dunia. Komunitas ini kerap diundang ke berbagai negara seperti Malaysia, Prancis, Italia, dan Dubai untuk melakukan pameran dan workshop.

Berbagai prestasi berskala internasional pun berhasil dimenangkan. Seperti memecahkan rekor Guinness Book of Record dengan membuat layang-layang dari daun berukuran 5x4 meter, menjuarai kompetisi sport kite di Korea, the best duo performance di Malaysia, serta beberapa perlombaan lainnya di Dubai dan Cina.

Sebagai warga Indonesia, lo harus bangga. Oleh para pencinta layang-layang dunia, layang-layang khas Indonesia dianggap kaya ragamnya dan masih mempertahankan cara tradisional dalam cara pembuatannya.

Comments
Ald
Wah keren abis sih
John Hutabarat
lanjutkan bro