Satu lagi komunitas yang menginspirasi di Indonesia nih, Urbaners! Komunitas Drone Seribu Bintang, sebuah wadah untuk berbagi ilmu seputar drone ataupun aeromodelling yang berbasis di Yogyakarta. Inisiator dari komunitas ini adalah Muhammad Thoha.
Habibie dari Selokan Mataram Yogyakarta, itulah julukan yang melekat pada Muhammad Thoha, sebelum ingar-bingar drone merambah Indonesia, pria asli Nganjuk ini telah memulainya lebih dahulu sejak tahun 2008. Bersama Komunitas Seribu Bintang, ia berhasil menciptakan pesawat tanpa awak yang memiliki sistem navigasi dan pengendalian jarak jauh mandiri.
Berbekal tutorial dari internet, ia membuat tricopter dan helikopter yang digunakan untuk penelitian, survei, serta alat mata-mata. Thoha mengaku menghabiskan waktu satu tahun untuk riset dan memproduksi satu unit prototipe pesawat.
Hampir setiap hari rumahnya disesaki orang dari beragam latar belakang untuk berkumpul. Mulai dari mahasiswa hingga akademisi. Semua ilmu diberikan Thoha secara cuma-cuma. Banyak sekali kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh komunitas ini setiap mereka berkumpul, seperti sharing ilmu seputar drone dan aeromodelling, ilmu dasar penerbangan, system radio control, merakit pesawat aeromodelling hingga gathering menerbangkan drone dan pesawat aeromodelling.
Selain itu, komunitas ini juga rutin melakukan aerial photography dan pemetaan, keduanya menghasilkan jepretan yang berbeda, jika aerial photography dilakukan untuk kebutuhan landscape atau pemandangan karena kamera diarahkan sesuai keinginan pengguna, lain halnya dengan pemetaan, karena treatment ini menggunakan kamera yang diarahkan ke bawah untuk menghasilkan sebuah peta dari foto-foto yang digabungkan.
Salah satu dari kesuksesan yang paling berkesan dari komunitas ini adalah berhasilnya salah satu anggota mereka menjadi pilot sungguhan. Pilot itu bernama Sri Anas yang berhasil menjadi pilot pesawat ultralight. Sebelumnya, ia telah bergabung di Komunitas tersebut sejak tahun 2008.
Comments