Urbaners, setuju nggak kalau masalah kerusakan lingkungan yang terjadi di planet ini adalah masalah kita bersama? Isu krisis iklim dan pemanasan global jadi problema global yang penting untuk dibahas dan dicegah. Selain itu, lo pasti pernah dengar kan, prediksi bahwa nantinya akan ada lebih banyak plastik daripada ikan di lautan pada tahun 2050.
Kondisi inilah yang menggerakkan Nadine Chandrawinata and Dinni Septianingrum untuk membentuk Seasoldier, pada 28 Maret 2015. Sebagai komunitas, Seasoldier punya banyak cara untuk mengajak setiap orang memberikan andil dalam perbaikan lingkungan. Baca lebih lanjut, yuk!
Menyelamatkan Indonesia dari Lautan Sampah
“Ada sekitar 10 ton truk muatan plastik dibuang ke perairan di sekitar Indonesia setiap 20 menit. Hal ini membuat Indonesia menjadi negara pencemar terbesar setelah Cina. Negara kita juga diperkirakan menghasilkan lebih dari 190.000 ton sampah setiap hari, mayoritas berupa plastik. Dari 25.000 ton sampah plastik per hari, 70-80% berakhir di sungai dan perairan pantai,” tutur Dinni sebagai co-founder Seasoldier.
Masalah pencemaran laut inilah yang awalnya menggerakkan Dinni dan Nadine untuk mendirikan komunitas Seasoldier. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Seasoldier nggak hanya berkonsentrasi ke masalah di laut. Mereka juga aktif beraktivitas dan menyerukan aksi-aksi penyelamatan lingkungan hidup secara umum. Dinni dan Nadine percaya kalau hal kecil yang setiap orang lakukan, akan berdampak besar ke lingkungan.
“Masalah lingkungan di Indonesia ini cukup memprihatinkan. Penggundulan hutan skala besar yang kebanyakan ilegal, kebakaran yang menyebabkan kabut asap tebal, itu cuma sebagian kecil masalah lingkungan kita. Kita nggak bisa diam melihat itu semua,” tutur Dinni.
Upaya Edukasi dari Seasoldier
Menurut Dinni, Seasoldier adalah komunitas yang digerakkan oleh kaum muda, yang bermula dari komitmen untuk mengubah pola hidup orang agar peduli terhadap lingkungan. Tahun ini, Seasoldier punya beberapa agenda utama, Urbaners. Salah satu aksi mereka yaitu #BersihkanWarungku. Program ini bertujuan untuk mengajak dan mengedukasi masyarakat tentang masalah sampah dan pentingnya memilah sampah.
“Kami memilih warung yang biasanya menjual kopi kemasan dan makanan ringan yang berbungkus plastik. Mereka lalu diedukasi tentang pentingnya meminimalkan sampah dan cara memilahnya. Nanti disediakan tempat untuk menyortir sampah dan materi edukasi berupa poster. Klien yang berhasil menjaga kebersihan kios dan pekerjaan memilah sampah selama minimal 6 bulan akan diberikan sertifikat,” ujar Dinni.
Selain itu, Seasoldier juga menaruh perhatian pada lumba-lumba. Dinni bercerita kalau mereka tengah fokus pada pendidikan tentang lumba-lumba di sekolah, terutama sekolah dasar dan menengah. “Tujuannya untuk membuat anak-anak sekolah memahami habitat asli lumba-lumba, sehingga mereka nggak lagi nonton sirkus lumba-lumba. Ini kan memang jadi masalah, yang jadi sorotan nggak cuma aktivis dalam negeri, tapi juga jadi keprihatinan di internasional. Indonesia masih jadi salah satu negara yang mengizinkan praktik sirkus lumba-lumba ini, sementara di negara lain sudah banyak yang melabeli ilegal.”
Seasoldier juga ingin membuat pasukan super nih, Urbaners. Demi mencetak orang muda yang mau beraksi nyata, Seasoldier meluncurkan kegiatan #PondokPemuda. Dinni menyatakan kalau mereka akan melakukan pelatihan untuk 15 orang pemuda sebagai ambassador Seasoldier. “Ini semacam leadership camp untuk menghasilkan orang-orang yang mau jadi garda terdepan Seasoldier dalam melakukan aksi-aksi penyelamatan lingkungan,” tutur Dinni.
Melalui pelatihan tersebut, peserta akan diajak berkomitmen untuk melakukan aksi pelestarian lingkungan, membiasakan diri untuk bekerja dalam tim, melatih mereka agar lebih kompeten dan profesional dalam organisasi, lebih kreatif dengan ide-ide baru, serta mengajak mereka untuk berkolaborasi dengan organisasi lain yang sevisi, juga dengan pemangku kepentingan seperti pemerintah atau pelaku bisnis. Asyik banget kan?
Seasoldier Regional yang Menyelamatkan Lingkungan Sekitarnya
Saat ini, ada sekitar 10.000 anggota Seasoldier yang tersebar di 14 provinsi di Indonesia. Mereka bebas menginisiasi aksi lingkungan yang bersifat regional. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh Seasoldier Pontianak. Mereka melakukan konservasi kawasan mangrove di Mempawah, Pontianak. Lokasi tersebut menjadi salah satu area konservasi mangrove terbesar di Indonesia.
Lewat kegiatan dengan hashtag #MenanamMelawanKepunahan, Seasoldier juga mengajak setiap orang untuk melakukan kegiatan pelestarian di lingkungan terdekat mereka. Contohnya, aksi Seasoldier Bandung yang aktif melakukan penanaman pohon di area konservasi yang terletak di Barunaragi, Nyawang, Bandung Utara.
“Buat jadi Seasoldier member, nggak perlu daftar secara formal. Setiap orang bisa ambil bagian dengan melakukan sesuatu yang sesuai dengan visi dan misi kami. Lalu upload foto, video, atau dokumentasinya lewat media sosial dengan hashtag #Seasoldier. Bisa juga pakai hashtag spesifik seperti #BersihkanWarungku, #DolphinSoldier, atau #MenanamMelawanKepunahan,” ujar Dinni.
Kalau Urbaners ingin berkontribusi dalam gerakan Seasoldier dan aksi-aksi sustainability-nya, Dinni menyarankan untuk mulai dari lingkungan terdekat dan diri sendiri. Misalnya, lo bisa pakai tas belanja sendiri buat mengurangi pemakaian tas plastik, memilah sampah daur ulang dan sampah organik, atau membantu menambah cadangan air tanah dan mempercepat penyerapan air hujan dengan membuat biopori di sekitar rumah.
Penasaran sama berbagai kegiatan seru Seasoldier? Lo bisa follow Instagram-nya @seasoldier_ atau dukung mereka dengan membeli merchandise lewat @seasoldier_merch yang 100% keuntungannya digunakan untuk operasional Seasoldier! Yuk, mulai rawat dan jaga Bumi kita bareng-bareng!
Comments