Cara terbaik buat refreshing adalah menghabiskan waktu sambil menikmati udara segar, Bro. Nah, kalo lo hobi sepedaan, yuk ikutan riding bareng komunitas Semarang Gust Owner atau disingkat menjadi SeGO. Komunitas gowes ini bakal ngajak lo keliling ke spot-spot asik, sekaligus wisata kuliner di Kota Semarang! Yuk, kenalan lebih jauh!
Berawal dari Kecintaan pada Sepeda Lipat
SeGO menjadi tempat ngumpulnya para pecinta varian sepeda lipat Fnhon. Fnhon adalah sebuah perusahaan asal Tiongkok yang memproduksi suku cadang untuk sepeda lipat, termasuk set sepeda yang telah dirakit dan siap pakai. Kalau lo ingin menjalani hidup seimbang dengan berolahraga, sepeda lipat ini bisa jadi alternatif pilihan. Penggunaannya ringkas, fleksibel, dan mudah dibawa, tapi tetap kuat. Lo bisa bike to work di pagi hari, kemudian membawanya pulang dengan taksi atau transportasi umum. Praktis kan?
Bengkel sepeda menjadi tempat awal bertemunya para hobi sepeda rakitan ini. Merakit sepeda sendiri tentu membawa kepuasan tersendiri. Selain itu, owner sepeda dapat menikmati kenyamanan bersepeda yang sesuai dengan keinginan. Mereka juga bisa melakukan modifikasi untuk mengakomodir kebutuhan, seperti menambahkan tas di depan sepeda yang bisa memuat barang-barang. Berangkat dari kesamaan soul dan minat terhadap sepeda, akhirnya mereka ‘klik’ dan terbentuklah SeGO atau Semarang Gust Owner.
Keseimbangan Hidup ala SeGO: Kuliner Pasca Olahraga
Sego dalam bahasa Jawa juga berarti nasi. Nama ini juga menyiratkan kegemaran komunitas SeGO untuk kulineran setelah olahraga. Henky Hendrawan Djatmiko, Ketua SeGO, mengaku bahwa tujuan mereka memang bukan semata-mata untuk bersepeda saja. “Kebanyakan dari kami adalah pekerja yang biasanya kumpul untuk ngobrol sekaligus cari makanan. Kira-kira 40% kegiatan kami diisi dengan sepedaan, sisanya ya untuk nongkrong dan makan. Tapi, porsi makan memang biasanya lebih banyak daripada sesi sepedaannya. Hahaha,” canda Henky.
Meski harga sepeda lipat rakitan ini bisa mencapai puluhan juta rupiah, SeGO nggak gengsi buat kumpul makan bareng di warung-warung sekitaran Semarang. Usai bersepeda, terutama ketika pulang kerja, mereka akan berburu makanan enak bersama. Beberapa tempat makan favorit mereka adalah Nasi Goreng Babat Bahagia dan Es Marem Pak Zaenal yang ada di daerah Kranggan.
Hobi Bersepeda juga Bisa Dorong Pariwisata
SeGO punya jadwal Night Ride setiap hari Rabu pukul 18.30 WIB, di mana mereka berkumpul di Balai Kota Semarang. Sedangkan jadwal rutin Morning Ride SeGO adalah di hari Sabtu, dimulai dari Simpang Lima Semarang. Kemudian, Minggu pagi menjadi waktu SeGo untuk menjalin relasi berkumpul bersama komunitas lainnya.
Waktu akhir pekan biasanya dimanfaatkan SeGo untuk bersepeda cukup jauh, sekaligus mencari asupan untuk sarapan. Mereka sering bersepeda mengelilingi kota untuk menemukan spot-spot anyar yang menarik lewat kegiatan Kampoeng Road. Salah satunya yakni Tugu Dandang yang terletak di Kecamatan Mijen, Semarang.
Daerah ini memang agak jauh dari pusat kota, namun masih asri dengan udara yang cukup sejuk, cocok sekali untuk jadi tujuan wisata sambil bersepeda. “Bahkan banyak teman-teman yang memang asli Semarang tapi baru pertama kali ke sini dan baru tahu ada Tugu Dandang,” ungkap Henky.
Henky juga menambahkan bahwa Semarang Gust Owner ingin ikut berperan dalam mempromosikan wisata Kota Semarang yang saat ini semakin berkembang. Sudah beberapa kali Semarang Gust Owner mendapat kunjungan dari teman-teman pesepeda asal berbagai daerah dan menemani mereka berkeliling Kota Semarang. Bahkan, Semarang Gust Owner pun siap untuk membantu menyediakan unit sepeda untuk digunakan jika perlu. Mereka juga menyediakan rute khusus yang bisa dilalui para pesepeda untuk menikmati Kota Semarang secara optimal.
Harga untuk Prestasi yang Membanggakan
Nggak sekedar ngumpul dan gowes bareng, SeGO juga jadi platform untuk saling bertukar ilmu tentang perakitan dan modifikasi sepeda lipat. Melihat potensi para anggotanya, komunitas ini melakukan pemetaan talenta atlet dan mendukung anggotanya dalam kompetisi. Banyak kompetisi perakitan sepeda maupun lomba balap sepeda lipat yang telah mereka menangkan.
Pada ajang Le Velo De Pati yang digelar 1 Maret 2020 lalu, Semarang Gust Owner berhasil membawa pulang piala Juara Pertama Lightest Rim Under 16 305 dan 16 349 – 18 355. Kreativitas, ketekunan, dan keinginan yang kuat, ternyata bisa mengantarkan hobi bersepeda menjadi sesuatu yang berkesan. Wah, tentu bakal bikin bangga dan jadi makin eksis, Bro!
Bahkan, ketika SeGo bikin event launching, mereka mendapatkan sambutan baik dari mitra sponsor. Event pertama mereka diikuti oleh 350 peserta. Tapi, total hadiahnya mencapai 500 buah plus grand prize sepeda gust. Mantap nggak tuh!
SeGO and Friends
SeGO nggak diperuntukkan hanya bagi mereka yang berpengalaman di dunia persepedaan. Para pemula justru disambut banget untuk ikut bergabung. Nggak ingin kesamaan minat ini terpisahkan hanya karena jenis sepeda yang digunakan, SeGO pun membuka pintu lebar bagi pesepeda mana pun untuk gowes bareng dalam kegiatan SeGO and Friends. Nggak perlu merasa sungkan, karena bagi komunitas ini yang terpenting adalah feel-nya untuk bersepeda. Ketika sudah merasa sejiwa dengan teman-teman komunitas, tentu jenis maupun merek nggak lagi jadi urusan.
Henky bercerita bahwa sejak awal mendirikan komunitas ini, tujuannya bukan hanya untuk jangka waktu pendek saja. Ia nggak sekedar ikut-ikutan tren, tetapi membentuk seduluran atau pertemanan dalam komunitas yang diharapkan bisa tetap kuat hingga seterusnya. “Bersepeda itu baik, ketemu orang baik, dapat manfaat baik. Bisa menikmati Kota Semarang yang sekarang indah, banyak wisata, dan kuliner untuk dieksplor,” pungkasnya.
#MumpungLagiDirumah, mampir dulu di Instagram-nya @semaranggust buat tahu lebih banyak. Lo bisa sepedaan bareng Semarang Gust Owner, saat masa pandemi berakhir, Bro!
Comments