Kalau kita membicarakan soal musik malam di kota-kota besar, terutama di Jakarta, pasti identik dengan DJ dan musik EDM yang sekarang ini sedang digemari anak-anak muda. Tapi siapa sangka, dari sekian banyak DJ yang sedang naik daun saat ini, ada duo DJ yang bisa menyuguhkan musik unik dan memberikan kesegaran di skena musik malam saat ini, Diskoria.
Diskoria yang digawangi oleh Merdi Simanjuntak dan Fadli Aat ini berhasil menyihir crowd dan membuat mereka terbuai akan alunan musik disko/pop/funk lawas Indonesia.
Keduanya juga bukanlah pemain baru di skena musik Indonesia. Aat sempat bermain bass untuk band hardcore asal Jakarta, Step Forward, di pertengahan 90-an, sedangkan Merdi bermain di band Sweaters yang aktif di awal 2000-an dan Sugarstar beberapa tahun kemudian. Terjunnya mereka ke musik disko punya cerita masing-masing. Aat terinspirasi oleh kakaknya yang memang sempat bermain sebagai DJ musik disko di radio kampus Trisakti. Merdi memulai petualangannya ke dalam dunia musik disko di 2005 setelah kedua bandnya tidak lagi aktif.
Respon dari masyarakat saat ini bisa dibilang sangat baik, karena sekarang Diskoria bisa tampil di banyak acara di banyak kota di Indonesia, salah satunya bisa dilihat dari kesuksesan acara yang mereka usung “Suara Disko”. Acara "Suara Disko" telah mencapai serinya yang ke 15 dan telah menyambangi berbagai kota besar di Indonesia. Memasuki tahun keempat perjalanan “Suara Disko”, mereka membuat gebrakan di tahun 2018 lalu. Dengan misi mempopulerkan kultur pesta dengan lagu Indonesia ke dunia luar, pada bulan Oktober tahun lalu Diskoria melalui “Suara Disko” berkesempatan untuk bersuara di tiga tempat di Tokyo, Jepang, dalam rangkaian acara tur Suara Disko Tokyo 2018.
Di hari Valentine 14 Februari 2019, Diskoria resmi merilis single pertamanya yang berjudul “Balada Insan Muda”. Dalam membuat single pertamanya ini, Diskoria Selekta menggaet trio komposer Lale dan Ilman dari Maliq & D'Essentials serta Nino dari RAN. Lagu tersebut merupakan interpretasi Diskoria terhadap musik pop Indonesia di era 1980-an. Hal itu tergambar dari aransemen dan pemilihan lirik.
Comments