Urbaners, siapa sih nggak tertarik dengan ramalan? Ramalan biasa dikenal juga dengan istilah divination, yaitu memprediksi atau menafsirkan sesuatu yang telah terjadi di masa lalu dan masa depan. Alat meramal ada banyak, salah satunya yang paling terkenal yaitu kartu tarot. Tapi, ngomong-ngomong soal tarot, banyak orang beranggapan kalau meramal itu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang dengan kemampuan ‘khusus’.
Sebenarnya bagaimana sih fakta-fakta tentang dunia tarot? Yuk, langsung simak dari salah satu tarot reader dan founder dari Early Theory, Kevin Santoso!
Otodidak Belajar Tarot Reading
Kevin Santoso adalah salah satu dari sekian banyak tarot reader di Indonesia. Pria yang akrab disapa Kevin ini memang dari dulu sudah tertarik dengan dunia divination dan mulai mempelajari tarot sejak tiga tahun yang lalu. Ia membeli kartu tarot pertamanya saat berada di bandara dan langsung mempelajarinya.
Belajar tarot butuh waktu yang cukup lama, Urbaners! Kevin menghabiskan waktu selama dua tahun untuk berlatih mempertajam insting. Pada awalnya, ia mencoba untuk ‘membaca’ dirinya sendiri, karena belum cukup yakin buat mengaplikasikannya ke orang lain. Menurut Kevin, proses belajar membaca kartu tarot itu selalu menantang karena setiap kartu nggak menunjukkan arti yang mutlak. Kartu-kartu ini harus dipasangkan dengan kartu yang lain agar membentuk sebuah pesan. Petunjuk atau cara membaca tarot diakui Kevin membantu banget.
Meski begitu, pengetahuan dasar juga nggak kalah pentingnya. Kevin harus menghabiskan waktu khusus untuk mempelajari masing-masing arti di kartu untuk memahami tarot sepenuhnya. Ia juga bilang kalau setiap orang punya energi yang berbeda, dan kartu tarot-lah yang menjadi salah satu cara untuk menghubungkan seseorang dengan energi tersebut.
Lalu, buat apa sih sebenarnya pembacaan tarot? Kevin berpendapat kalau tarot bisa jadi media untuk menerjemahkan dan membantu membuat keputusan di kehidupan sehari-hari. Ia juga menggunakan tarot sebagai ‘clue’ buat mengantisipasi sesuatu dalam hidup yang mungkin bakal terjadi nantinya. Hal ini juga ngebantu lo untuk mengantisipasi hal-hal yang nggak diinginkan, Urbaners. “I’m a control freak at the very core so the thought of letting fate controls my outcome is not really realistically practical for my daily operation,” ujar Kevin.
Tentang Early Theory
Berdiri pada Agustus 2019, Early Theory pada awalnya merupakan akun Instagram pribadi milik Kevin, yang kemudian ia ubah menjadi akun layanan tarot. Karena banyaknya permintaan, Kevin akhirnya memberanikan diri buat ‘membaca’ orang-orang terdekatnya, seperti teman dan keluarga “I wanted to buy more tarot decks but don’t wanna spend (more) money. I decided that enough is enough, I want to get aid with real money haha…,” candanya.
Menariknya, semua yang ia tafsirkan saat itu kepada orang-orang terdekatnya sangat akurat. Karena itulah, Kevin mulai membuka jasa tarot reading untuk umum di akun Early Theory. Tarot reading ini nggak mesti dilakukan dengan tatap muka karena bisa melalui telepon ataupun online. Kevin akan mengirimkan hasil pembacaannya dalam bentuk artikel tertulis jika klien memilih tarot reading secara online. Syaratnya pun gampang banget Urbaners, lo cukup mengirimkan nama lengkap, tanggal lahir dan foto diri aja.
Meskipun Early Theory terbilang masih baru, Kevin mengaku kalau udah banyak nama tersohor yang memakai jasanya, lho! Ia juga kerap hadir di beberapa event, seperti pop up market. Sejauh ini, Kevin udah melakukan tarot reading lebih dari 300 kali.
Saat membaca kartu, Kevin selalu memberikan artian sejujur-jujurnya kepada klien. Menurutnya, pesan nggak akan tersampaikan kalau sang reader ragu dan merasa ‘nggak enakan’. “If I feel the need to curse or say explicit words, I will say so,” tambahnya. Jadi, kalau lo mau mencoba, lo harus siap buat jadi klien yang punya prinsip no hard feelings ya, Urbaners. Berbicara jujur dan straight forward emang penting banget dalam hal ini. Klien juga nggak perlu khawatir buat speak up walaupun topik yang ditanyakan masih terkesan tabu atau personal.
Tarot dan Beberapa Mitosnya
Urbaners, mungkin lo sering mendengar beberapa mitos negatif tentang kartu tarot. Beberapa orang bilang kalau tarot itu dipengaruhi oleh energi negatif. Padahal, hal itu nggak sepenuhnya benar. Tarot hanya menjadi media yang bisa diinterpretasikan menjadi sesuatu buruk atau baik, tergantung pada niat dan tujuan lo sendiri.
Anggapan kalau yang mempunyai kemampuan untuk membaca tarot hanyalah orang-orang yang punya indera keenam atau bisa melihat makhluk gaib juga nggak benar. Kevin sendiri nggak diberikan kemampuan untuk hal itu, namun ia tetap bisa mempelajari tarot dengan baik. Sebenarnya, ada dua hal penting sebagai dasar untuk mendalami tarot reading: komunikasi dan empati. Ia harus bisa mengkomunikasikan apa yang diperlihatkan di kartu—yang biasanya bersifat abstrak— kepada orang-orang dan diri sendiri, “If people don’t understand what you’re saying, you failed,” tambah Kevin.
Kalau ditanya, “Seberapa akurat sih tarot reading itu?” Kevin menganggap pertanyaan ini paling sulit buat dijawab. Ia mengaku kalau dia sendiri juga nggak punya kemampuan khusus untuk melihat ke masa depan. Meski begitu, Kevin sempat terkejut saat para kliennya memberi tahu kalau yang Kevin katakan itu benar-benar persis terjadi di kehidupan nyata.
Kevin selalu mengingatkan untuk menyaring informasi yang didapatkan, baik dari orang lain maupun dari penafsiran tarot itu sendiri. Hal ini dikarenakan Kevin percaya kalau tiap orang harus mengambil sisi positifnya saja dan nggak terlalu menghiraukan pesan negatifnya.
Menarik banget kan, Urbaners? Kalau lo penasaran dan pingin cari tahu lebih dalam lagi mengenai pembacaan tarot, lo bisa follow Kevin di Instagram @early.theory, ya!
Comments