Inspiring People
Senin, 27 Juni 2022

Rekam Jejak Danilla Riyadi sebagai Musisi Sampai Terjun ke Dunia Film

  • Share
  • fb-share
Rekam Jejak Danilla Riyadi sebagai Musisi Sampai Terjun ke Dunia Film

Awal mula deretan solois lokal wanita yang lo kenal dengan karakter unik, pasti nggak jauh dari Reza Artamevia, Andien, Eva Celia, Monita Tahalea, dan beberapa nama lainnya. Seiring waktu berjalan, mulai muncul berbagai talenta baru yang mulai mencuat di industri musik. Salah satunya adalah Danilla Jelita Poetri Riyadi atau lebih dikenal Danilla Riyadi.

Bakat terpendam Danilla di dunia musik banyak terpengaruh oleh warisan kedua orang tuanya, yang juga menjadi sosok musisi jazz lawas, yaitu Ika Ratih Poespa dan Dian Pramana Poetra. Masa kecilnya pun sudah disuguhi lagu-lagu bossa nova ala João Gilberto, sampai senandung musik jazz seperti Fourplay, Billie Holiday, dan Diana Krall. Selain orang tuanya, nenek dari Danilla yaitu Sumiati Sutiko adalah penyanyi keroncong yang aktif pada era 60-an.

Meskipun sudah akrab dengan alunan musik dari masa kecil, Danilla sempat nggak percaya diri untuk menjadi penyanyi. Ada sebuah fakta unik dimana ia lebih memilih bermain video game dibanding menekuni bidang musik ketika beranjak dewasa. 

Kemudian memasuki usia 17 tahun, Danila sempat mendapat tawaran produser ternama untuk recording album solo oleh rekan orang tuanya, yaitu Richard Buntario. Namun, hati kecilnya yang paling dalam mengatakan bahwa ia tidak ingin merekam ulang lagu-lagu populer, sehingga rekaman tersebut pun tidak terjadi. 

Telisik, Sebuah Jalan Terang Karir Bermusik Danilla

Danilla akhirnya mengawali karirnya sebagai musisi sekitar tahun 2010. Pada saat itu ia membentuk sebuah band bernama Orca yang sering meng-cover lagu-lagu dari Keane dan Radiohead. Akan tetapi, jodoh berkata lain karena seiring waktu band tersebut bubar.

Pada tahun 2012, Danilla kembali dipertemukan dengan produser Richard Buntario dan membuat penawaran kedua kalinya untuk bekerja sama. Richard mengajukan dua nama sebagai calon produser albumnya, yaitu Aldi Nada Permana dan Lafa Pratomo. Di mana dua orang tersebut merupakan personel band jazz Suave.

Setelah mendengarkan semua materi dari kedua nama yang ditawarkan, Danilla lebih cocok dengan Lafa Pratomo dan memutuskan untuk bekerja sama secara serius. Berawal dari sini lah karier Danilla sebagai musisi profesional telah dimulai. 

Di bawah bimbingan Lafa selama satu setengah tahun, proses pengerjaan materi sampai recording, debut album bertitel Telisik akhirnya rilis dalam format cakram padat di Maret 2014. Album ini dirilis di bawah naungan Orion Records yang juga bekerja sama dengan Demajors sebagai distribusi.

Bisa dibilang Telisik membuat nama Danilla semakin terdengar luas. Bahkan Rolling Stone Indonesia menyatakan bahwa album tersebut layak untuk mendapatkan Best New Act. Reward tersebut memang pantas didapat Danilla, karena menurut gue semua materi pada album Telisik bisa membuat karakter tersendiri bagi solois lokal wanita. Karakter vokal yang dingin, sentuhan aransemen didominasi oleh gitar akustik yang syahdu, sampai ambience musiknya pun sangat terasa berbeda.

Berlanjut memasuki rilisan album kedua Lintasan Waktu di tahun 2017, Danilla kembali mendapat apresiasi lebih dengan masuk nominasi Albums of the Year dan Female Singer of the Year di ajang Indonesian Choice Awards 2018, atas meledak kedua single ‘Kalapuna’ dan ‘AAA’. Selain itu, Lintasan Waktu juga dinobatkan album terbaik oleh Vice Indonesia, HAI Magazine, dan Warning Magazine.

Danilla terus melanjutkan progres eksistensinya dalam bermusik dengan merilis mini album bertitel Fingers pada 2019. Dalam album ini, ia benar-benar menjadi seorang yang penuh totalitas. Ia terjun sebagai penulis lagu sekaligus produser musik. Fingers banyak diambil dari keresahannya terhadap isu sosial yang kerap terjadi di lingkungan sekitar.

Masa pandemi enggak menutup segalanya untuk berhenti berkarya. Pada 2020, Danilla dipercaya mengisi dua lagu, yaitu ‘Batas’ dan ‘Beautify’ untuk soundtrack film horor KKN di Desa Penari. Dua lagu ini merupakan buah dari hasil kerjasamanya dengan Bams (ex-Samsons).

Kemudian satu tahun selanjutnya Danilla berhasil membuat kejutan dengan mempersembahkan Danilla & The Glamors. Grup ini hadir bersama delapan lagu miliknya yang diaransemen ulang dengan konsep musik disko era 80-an oleh Lafa Pratomo dan Otta Tarrega. Karya-karya tersebut terjadi ketika Danilla ditunjuk sebagai pengisi festival musik streaming yang digagas oleh Pophariini, yaitu I Don’t Give A Fest. Tenang aja, lo bisa dengerin semua aransemen ulangnya dalam album Peluh, Gairah, & Kelana.

Setelah rilisnya Telisik, Lintasan Waktu, dan Fingers, saat ini Danilla baru saja melepas album penuh ketiganya yang dinamakan Pop Seblay. Sesuai namanya, album ini adalah karya paling liar yang sarat akan lirik humor dan lelucon. Pesona blak-blakan adalah sosok karakter Danilla yang sesungguhnya. Se-seblay apa sih Danilla, tuh? Cek di sini, Bro.

Beragam Kolaborasi yang Menginspirasi

Semakin meledaknya nama Danilla di ranah musik, pastinya diikuti dengan banyaknya ajakan kolaborasi untuk membuat karya baru. Dari membuat proyek bersama solois wanita lainnya, lalu ada band heavy metal, Seringai, sampai brand minuman dengan kadar alkohol 35% beraroma herbal asal Jerman, Jägermeister menjalin kerja sama dengan Danilla.

Daramuda sebuah proyek kolaborasi singkat yang dibentuk oleh Danilla bersama Rara Sekar dan Sandrayati Fay. Terbentuk di tahun 2019 dengan melahirkan sebuah single ‘Salam Kenal’, mini album bertitel Pertigaan di tahun 2020, lalu satu minggu kemudian menyatakan bubar dengan merilis single ‘Selamat Tinggal’.

Realisasi selanjutnya dari kolaborasi lintas genre hadir dalam bentuk kerja sama dengan Seringai. Band metal tersebut, berkolaborasi dengan Danilla di salah satu lagu bertitel ‘Ishtarkult’. Sebuah lagu yang bisa lo dengerin di album Seperti Api milik Seringai, yang rilis di tahun 2018. Di tahun yang sama, Danilla juga terpilih menjadi salah satu sosok musisi wanita pertama sebagai brand ambassador Jägermeister Indonesia.

Grup elektronik asal Jakarta bernama Mantra Vutura juga sempat menghadirkan Danilla sebagai salah satu kolaborator pada mini albumnya ‘Human’, yang rilis di tahun 2019 bersama rekan musisi lainnya.

Disusul kolaborasi lintas genre lainnya menampilkan Danilla dalam karya single baru Marion Jola bersama Ramengvrl berjudul ‘Don’t Touch Me’ yang rilis pada Juni 2021. Kalo gue bilang dalam trio kolaborasi ini terbilang unik sih. Karena masing-masing personel tetap memainkan genrenya sendiri, kemudian dilebur menjadi satu karya epic. Salut!

Merambah ke Dunia Film dan Kuliner

Karier Danilla semakin meluas ketika ia pertama kali berpindah ke seni peran dengan bermain di film berjudul Koboy Kampus pada 2019. Rasa canggung pasti ada karena ia baru terjun di dunia film. Akan tetapi, Danilla bisa sedikit lega ketika film ini dibuat oleh penulis dan sutradara favoritnya, yaitu Pidi Baiq dan lawan mainnya adalah Jason Ranti.

Enggak cukup satu film, di tahun yang sama Danilla juga memerankan di sebuah film karya dari musisi jazz ternama yang mencoba bertransisi sebagai sutradara, yaitu Tompi, di film berjudul ‘Pretty Boys’. Pada 2020, Danilla kembali memerankan film serial lawas TVRI yang rilis di era 80-an silam yang kemudian di remake bertajuk Losmen Bu Broto. Di mana ia satu frame dengan Mathias Muchus, Maudy Koesnaedi, Maudy Ayunda, Putri Marino, dan pemeran film ternama lainnya. Dalam film ini, Danilla juga berkolaborasi dengan Maudy Ayunda merilis lagu ‘Sayangnya’ dan ‘Semakin Jauh’.

Di sela padatnya jadwal Danilla mengambil peran di film Losmen Bu Broto, ia pun merambah ke ranah kuliner. Dengan bekerja sama bareng Lawless, ia merilis unit bisnis baru, yaitu Lawless Donuts pada September 2021.

Mantap banget nggak sih rekam jejak karirnya Danilla? Setelah jatuh bangun pada era dua album awal, ia pun perlahan menemukan jalan terbaiknya menjadi seorang musisi, aktris, dan entrepreneur.

Dari sekian album Danilla yang sudah rilis, lo paling suka banget album mana, nih? Atau pernah punya pengalaman menarik di saat ngeliat konsernya Danilla? Tulis jawaban lo di kolom komentar, ya.

Pengen baca artikel-artikel keren dari MLDSPOT lainnya, cek langsung di sini. Lo bisa juga simak banyak konten menarik dan menginspirasi di sini, di channel Youtube MLDSPOT TV.

Oh iya, jangan lupa buat share artikel-artikel di semua akun medsos lo, nantinya lo bakal dapat banyak MLDPOINTS yang bisa lo tuker dengan hadiah iPhone 12 Pro sampai PS5, bro.

Comments
Yuono fausi wibowo
Rekam jejak yg mantap
Aldi hidayat
Wah keren abiss