Pulihnya perekonomian setelah masa pandemi di beberapa kota yang sudah menjadi destinasi wajib untuk wisatawan domestik atau mancanegara, saat ini sedang berangsur membaik terutama di Pulau Bali.
Dikutip dari Badan Pusat Statistik Bali pada awal April 2022 menunjukkan lonjakan angka yang fantastis dengan adanya 58.335 kunjungan wisatawan mancanegara, atau naik sekitar hampir 300% dari bulan-bulan sebelumnya. Hadirnya beach club, villa, hotel, cafe, bar, sampai museum seni baru di Bali bisa dibilang membuat bangkitnya roda perekonomian itu sendiri.
Oke lah, gue nggak akan ngebahas rekomendasi buat tempat lo WFB di hotel atau villa low budget yang punya layanan memuaskan atau tempat buat lo nongkrong asyik, sambil menikmati live music dan deru semilir angin pantai yang sejuk.
Gue beralih buat merekomendasikan lo untuk datang ke museum seni terbaru yang bertempat di Jalan Pantai Batu Mejan, Badung, Bali. Tempat ini dikenal sebagai Museum of Space Available (MoSA). Ya, MoSA menambah daftar dari beberapa museum seni terkemuka lainnya di Bali, seperti Museum Puri Lukisan, Nyaman Art Gallery, Museum Pasifika, Museum Le Mayeur, Museum Blanco, Museum Neka, ABBC Building, Satrian Art Gallery, Cush Cush Gallery, dan banyak lagi.
MoSA adalah creative platform besutan Daniel Mitchell yang hadir dengan melabelkan tempat ini sebagai “a new world gallery and circular design centre.” Konsep besar dalam MoSA nggak jauh dari ide dan gagasan yang fokus pada circular living.
Lo bisa lihat langsung berbagai artwork-artwork keren hasil seniman, desainer, sampai scientists dari para kreatif multidisiplin internasional yang punya spesialisasi di bidang bio-innovation, radical recycling, upcycling, dan futurecraft.
Selain lo bisa menikmati keindahan karya-karya yang terpampang di museum, lo juga bisa ikutan workshop tentang circular living yang difasilitasi oleh MoSA. Ada sesuatu yang unik dengan gedung dua lantai ini. Hal tersebut bisa dilihat dari adanya layanan free repair dari upcycling bar dan recycling station buat seluruh produk Space Available.
Uniknya lagi, museum yang sangat instagramable berkonsep minimalis dan industrial ini merupakan hasil kolaborasi dari sang founder MoSA, Daniel Mitchell, dengan para arsitek dari Sidarta and Sandjaja, yang menggunakan 200.000 botol plastik bekas circular firm asal Indonesia, Robries. Sebuah inovasi yang keren parah sih bangunannya. Salut atas segala idenya yang cemerlang.
Nah, jangan kelupaan kalo lo lagi liburan ke Bali wajib mampir ke MoSA, yang buka setiap hari Selasa-Minggu dari jam 11.00-19.00 WITA. Lo juga bisa melihat suguhan proyek seni berjudul “Plastic People” yang hanya digelar sampai pada 26 Agustus 2022. Kepoin kegiatan apa saja yang digelar MoSA, cek via laman Instagram mereka di sini.
Mau baca-baca info menginspirasi lainnya? Kunjungi hanya di website MLDSPOT. Kumpulin juga MLDPOINTS sebanyak-banyaknya biar lo bisa dapet kesempatan menang lebih besar bawa pulang iPhone 12 Pro Max sampai PS5. Caranya mudah banget kok, cek di sini bro!
Comments