Teh itu selayaknya dinikmati dengan segenap pancaindra. Untuk mendapatkan momen ini, House of Tea seolah “menyembunyikan” diri dari kebisingan Jakarta, di jalan kecil, di antara rumah-rumah penduduk di Jalan Poncol, Gandaria Selatan, Jakarta.
Buka dari pukul 16.00 – 23.00 WIB, House of Tea hadir dengan interior kayu yang mendominasi, suasana hangat ala rumah, dan pilihan teh terbaik. Bisa dibilang, kedai satu ini adalah hidden gem di Jakarta buat lo yang ingin rehat sehabis berlembur ria. Yuk, simak review-nya di sini!
Bukan Sekadar Minuman
“Teh bukan sekadar pelepas dahaga, tetapi memiliki manfaat untuk kesehatan,” kata Satria Gunawan Suharno (59), pemilik House of Tea membuka percakapan. Atas dasar inilah, Satria membuka kedai teh yang sudah berdiri selama kurang lebih lima tahun ini. Selain semangat untuk mengedukasi manfaat serta cara menyeduh teh yang benar, ia juga punya keinginan untuk memajukan petani teh Indonesia. Keluarganya sendiri memiliki perkebunan teh dan sudah mengekspor teh ke Eropa sejak tahun 1987.
Dari latar belakang tersebut, Satria bersemangat untuk membangun “rumah” teh, yaitu tempat berteduh dari hingar-bingar Jakarta sekaligus menikmati teh dengan cara yang lengkap. “Saya membuka kelas edukasi teh di sini, tapi bukan untuk menggurui. Kita di sini sama-sama belajar, berproses tentang bagaimana mengolah teh yang benar untuk mendapatkan manfaatnya,” tambah Satria.
Kekayaan Aroma dan Penyeduhan Teh
“Banyak anak muda yang datang ke House of Tea terkejut ketika sadar kalau aroma teh itu macam-macam,” kata Satria. Dan memang itu benar, kalau lo mencium aroma teh yang asli, ada sentuhan nutty, kacang rebus, seaweed, hingga vanilla. Masing-masing teh juga punya waktu penyeduhan yang berbeda untuk mendapatkan rasa dan manfaat yang maksimal. Misalnya, untuk white tea, suhu air maksimal 700 dan setelah mendidih, air ditunggu beberapa menit sebelum dituangkan.
Sedangkan untuk green tea, suhu yang direkomendasikan adalah 800 sedangkan black tea adalah 1000. “Gue senang berbagi informasi mengenai teh, bahkan ada beberapa orang yang tanya-tanya soal teh ke gue karena mau buka tea shop,” cerita Satria lagi.
Tempat Bersantai Melepas Lelah
Buat Satria, penjualan bukan prioritas utama saat membangun House of Tea. Sejatinya, kedai teh ini memang diperuntukkan untuk jiwa-jiwa yang ingin melepas lelah, menikmati matahari terbenam, sambil menyesap secangkir teh wangi nan hangat.
Momen-momen bersantai memang paling cocok bila ditemani dengan segelas teh. Menurut data kesehatan berjudul The effects of Tea on Psychophysiological Stress Responsivity and Post-stress Recovery, mengkonsumsi teh secara rutin selama enam minggu akan menurunkan stres dan membuat tubuh lebih rileks dan siap menghadapi tekanan aktivitas.
“Gue suka nongkrong di House of Tea, tempatnya cozy dan seperti rumah sendiri. Dari segi rasa, varian teh di sini adalah sesuatu yang baru gue coba,” jelas Niken, pegawai start-up di kawasan Jakarta Selatan yang beberapa kali mampir ke House of Tea selepas pulang kerja. Niken cerita kalau ia menyukai teh yang kental dengan gula, ala-ala di angkringan. “Tapi di House of Tea gue dapat informasi kalau teh yang benar itu nggak diseduh dengan kental, dan ditambahi gula. Ini sesuatu yang baru sih buat gue, tapi menarik untuk dicoba,” tambah Niken lagi.
Menu-menu Andalan
Selain menyediakan teh sebagai suguhan utama, House of Tea juga menawarkan menu lengkap, mulai dari kudapan ringan sampai makanan berat. Lo bisa mencicipi pisang goreng sampai Spaghetti Aglio Olio yang jadi salah satu best-seller item. Untuk menu tehnya sendiri, ada sekitar 20 pilihan daun teh yang bisa lo nikmati. Sebelum minum, jangan ragu untuk menanyakan manfaat dan jenis teh mana yang cocok untuk mood lo saat ini.
Kalau mau coba sesuatu yang baru, lo bisa memesan teh yang diolah dengan teknik cold brew. Pengolahan dengan teknik ini paling cocok untuk jenis white tea. Sama halnya seperti teknik membuat kopi, teh akan diseduh dengan menggunakan air di mana teh akan dibiarkan steeping selama kurun waktu tertentu—tergantung jenis teh yang digunakan.
Mendukung Kafe-Kafe Teh Lain
Satria memandang, perkembangan teh saat ini nggak jauh beda dengan minat orang terhadap kopi. Jenis teh memiliki rasa dan manfaat yang berbeda-beda. Pengolahan dan penyeduhan juga akan memberikan cita rasa yang unik. “Ini sangat menarik bila dieksplorasi, apalagi kalau yang kita kelola dan olah adalah teh dari negeri sendiri,” tambah Satria.
Sejauh ini, House of Tea nggak hanya menyuplai kebutuhan teh personal, melainkan juga menyanggupi permintaan dari kafe-kafe lain. “Saya sangat mendukung perkembangan kafe-kafe yang menyediakan teh sebagai menunya. Ini adalah salah satu langkah untuk mengedukasi juga,” tambah Satria.
Nah, buat lo yang penasaran dan ingin merasakan sensasi minum teh yang lengkap, langsung aja kunjungi House of Tea, Urbaners! Lo juga bisa cek kegiatan mereka di @houseofteaid!
Comments