Inspiring Places
Rabu, 18 September 2019

Littletalks Ubud: Santai Sambil Berbagi Kisah Dalam Ketenangan

  • Share
  • fb-share
Littletalks Ubud: Santai Sambil Berbagi Kisah Dalam Ketenangan

Untuk urusan pariwisata dalam negeri, bisa dibilang Bali memang juaranya. Di satu sisi, Bali identik dengan sejumlah destinasi yang menawarkan hingar-bingar dunia malam yang seakan nggak berkesudahan. Tapi di sisi lain, Bali justru menawarkan pesona keindahan alam yang berbalut dengan keheningan, cocok untuk melepas kepenatan dari keramaian.

Well, kalau lo termasuk dalam golongan orang-orang yang ke pergi ke Pulau Dewata untuk alasan yang kedua, Ubud bisa jadi pilihan daerah yang cocok banget untuk lo kunjungi. Secara khusus, lo bisa mampir ke salah satu sudut kecilnya di dekat Sungai Campuhan dan jembatannya, di mana terdapat sebuah ruang yang memadukan perpustakaan, café, sekaligus coworking space.

Yup, Littletalks Ubud menghadirkan semua yang lo butuhkan untuk rehat sejenak dari hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari. Terletak berdekatan dengan Pura Gunung Lebah dan tepat di seberang The Blanco Renaissance Museum, Littletalks Ubud akan menyambut lo dengan suasana penuh kehangatan dan kedamaian yang memberikan pengalaman unforgettable.

Littletalks Ubud didirikan pada 12 Agustus 2016. Awalnya, tempat ini hanya berupa ruang kosong di lantai dasar Ani’s Villas. Sang pemilik vila kemudian menawarkan ruang kosong itu kepada teman-temannya untuk mereka gunakan sebagai tempat berkumpul. Kesempatan tersebut akhirnya mereka manfaatkan untuk menciptakan sesuatu yang mereka sukai, yakni sebuah tempat yang dipenuhi buku, makanan, dan teman baik. That’s why mereka menggunakan nama Littletalks, karena semuanya benar-benar dimulai dari obrolan kecil.

 

Food for Your Body and Soul

Berbicara tentang koleksi buku, Littletalks Ubud memulai perpustakaannya dengan koleksi pribadi. Meski masih terbatas, koleksi tersebut bervariasi dari buku fiksi, komik, hingga pengetahuan, seni, dan budaya yang berbahasa Indonesia maupun asing. Koleksi tersebut lalu berkembang seiring dengan adanya sumbangan dari Toko Buku Ganesha dan para pengunjung. Menariknya, dulu Littletalks Ubud juga pernah menawarkan kopi gratis untuk ditukar dengan buku yang mereka peroleh loh, Urbaners.

Suasana di Littletalks UbudNah, buat lo yang mau baca buku di tempat atau meminjam dari Littletalks Ubud, lo bisa cek koleksinya di website littletalksubud.com. Jangan lupa untuk mendaftar menjadi anggota terlebih dahulu, soalnya buku yang dipinjam nggak boleh dibawa meninggalkan Ubud tanpa izin dari pihak Littletalks Ubud. Sebaliknya untuk lo yang mau menyumbangkan buku, lo bisa menjadi special member dan mendapat diskon untuk makan siang. Asyik ‘kan?

Nggak hanya itu saja, di Littletalks Ubud lo bisa bertukar ide dan gagasan dengan para penulis sekaligus komunitas lokal dan insan kreatif lainnya. Soalnya, Littletalks Ubud punya Book Club dan mengadakan Workshop bulanan bagi lo yang ingin gabung di kelas menulis, fotografi, musik, puisi, dan masih banyak lagi. Ada pula event lain seperti pemutaran dan diskusi film dokumenter serta gigs Music in Library.

Sementara itu, untuk urusan hidangan, café di Littletalks Ubud buka dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam. Yang menjadi bintang utama di daftar menunya adalah beragam makanan asli Nusantara. Sebut saja di antaranya ada Tahu Telor, Gado-Gado, dan—nggak lain nggak bukan—Nasi Goreng. Porsinya mengenyangkan dan harganya pun menyenangkan.

Koleksi buku-buku di Littletalks Ubud

Kalau lo cuma mau cemal-cemil, nggak usah khawatir. Lo bisa icip-icip snack sambil menyeruput kopinya yang khas. FYI, kopinya merupakan hasil olahan para pemuda Desa Plaga yang disangrai secara tradisional. Kopi homemade roasting tersebut diracik menjadi Kopi Tubruk, French Press, Espresso, Long Black, Americano, dan Café Au Lait, dan lain-lain. Tapi kalau lo mau coba yang lebih fresh lagi, lo bisa coba jamu Kunyit Asem.

Nggak ketinggalan, Littletalks Ubud turut mendukung gerakan diet plastik nih, Urbaners. Makanya, disediakan sedotan bambu dengan harga Rp18 ribu untuk 1 sedotan atau Rp50 ribu untuk 3 sedotan. Lumayan, hitung-hitung sekalian souvenir untuk lo bawa pulang.

Overall, Littletalks Ubud bisa jadi semacam runaway place atau bahkan sanctuary untuk lo yang ingin terhanyut di antara buku-buku, bertemu orang-orang spesial, dan menikmati masakan Indonesia buatan rumah. Letaknya yang tersembunyi dan menghadap hamparan hijau hutan rimbun dengan ditemani suara aliran sungai dan semilir angin menjadikan suasananya semakin nyaman untuk sekadar bersantai atau fokus mengerjakan sesuatu. Vibe-nya mantap abis deh pokoknya.

So, sudah berencana untuk menghabiskan waktu di Littletalks Ubud, Urbaners? Biar lo semakin tergerak untuk segera ke sana, yuk, langsung tonton video selengkapnya. Cek MLDSPOT TV Season 4 episode 10 dengan tema “Bali from Another Side” di YouTube Channel MLDSPOT TV. Make sure lo sudah subscribe, and get yourself inspired!

 

Comments
John Hutabarat
inspiratif
Agus samanto
Food for Your Body and Soul