Desain perpustakaan belakangan ini mulai berkembang. Kalau biasanya kaku, tapi yang satu ini berbeda. Microlibrary, itulah namanya. Perpustakaan mini ini berada di Taman Bima, Kota Bandung.
Microlibrary dibangun pada akhir 2015 oleh sentuhan tangan dari Daliana Suryawinata dan Florian Heinzelmann. Sesuai namanya, perpustakaan ini sangat kecil karena hanya berukuran kurang dari 160 meter persegi dan terdiri dari dua lantai.
Lantai bawah digunakan sebagai ruang serbaguna, sementara lantai atas difungsikan sebagai ruang baca. Bangunannya sangat unik karena dibuat dari susunan dua ribu limbah ember es krim.
Jika dilihat dari luar, sebagian ember es krim dipasang terlihat bolong. Tujuannya untuk membuat sirkulasi udara serta pencahayaan. Selain itu, lubang ember es krim juga membentuk sebuah pola yang dinamakan Binary Code.
Perpustakaan ini sendiri punya beberapa fasilitas seperti buku-buku, mainan tradisional, dan area berkumpul dengan komunitas. Microlibrary buka setiap hari mulai pukul 08.30 sampai 17.00 WIB untuk semua kalangan.
Karena memiliki desain yang unik, Microlibrary berhasil mendapat penghargaan arsitektur. Salah satunya pada 2017, memperoleh apresiasi dari LafargeHolcim Awards for Sustainable Construction Asia Pasific.
Comments