Inspiring Places
Jumat, 21 Juli 2023

Nongkrong Seru Sambil Asik Berburu Barang Jadoel di Kampoeng Gallery

  • Share
  • fb-share
Nongkrong Seru Sambil Asik Berburu Barang Jadoel di Kampoeng Gallery

Area di samping Stasiun Kebayoran memang udah lama dikenal jadi tempat buat nyari barang-barang keren dan unik. Nah, ada salah satu tempat berburu barang unik yang menarik di sini untuk lo tongkrongin nih, namanya Kampoeng Gallery. Sempat jadi FYP di TikTok dan reels Instagram, Kampoeng Gallery memang nawarin sesuatu yang beda. 

Kalau ke sini, lo seakan dibawa ke vibes vintage ala tahun 70 atau 80-an. Ornamen-ornamen jadul menempati ruang di Kampoeng Gallery. Mulai dari lampu gantung, rak-rak kayu, lukisan, buku-buku Hilman Hariwijaya, majalah Rolling Stone, sampai poster-poster musisi jadul terpajang di sini.

Lha, ini sebenarnya tempat apaan sih? Nah buat lo yang penasaran, baca sampai habis hasil penjelajahan gue di Kampoeng Gallery ini, ya!

 

Dulunya Tempat Kumpul Anak Komunitas

Oh ya, sebelumnya gue jelasin dulu ya biar enggak pada bingung. Basically, Kampoeng Gallery itu semacam gang, dimana lo bisa nemuin beberapa toko vintage. Mulai dari yang jualan buku, kaset, peralatan musik jadul, hotwheels, sampai tempat buat makan. Nah, selain nyediain tempat-tempat tadi, di Kampoeng Gallery kita juga bisa nongkrong si spot-spot jadulnya. 

Dan gue juga beruntung, karena enggak sengaja ketemu dengan orang yang ngebentuk Kampoeng Gallery dari awal. Namanya Ivan Moningka. “Sebenarnya tempat ini awalnya sebagai tempat kumpul anak komunitas, ada komunitas sketsa, pecinta barang-barang klasik, anak-anak muda yang jamming,” cerita Ivan.

Suasana di Kampoeng Gallery

Tempat ini sendiri terbentuk itu di tahun 2013. Tapi lama-kelamaan, karena banyak yang ngeposting di media sosial, akhirnya banyak juga anak-anak di luar komunitas main ke Kampoeng Gallery ini. 

Mungkin karena memang penampakannya yang unik, dan bisa jadi tempat foto-foto ala vintage, akhirnya Kampoeng Gallery jadi rame banget. Buka dari jam 11 siang sampai 12 malam, puncak keramaian Kampoeng Gallery biasanya ada di sore sampai tengah malam.

Di sini juga ada banyak kursi yang disusun dengan vibe yang estetis magis gitu, loh. Ada area duduk dimana lo bisa nongkrong dekat lukisan, buku-buku komik yang digantung di tali, poster-poster band lama seperti OASIS, Mr Big, dan The Police. 

 

Berburu Barang-Barang Vintage

Hal yang paling seru menurut gue pas ke Kampoeng Gallery adalah ngeliat penampakan ratusan kaset di rak-rak kayunya. Secara ini zamannya Spotify ya, gue bertanya-tanya, “Apakah masih ada orang yang dengerin lagu di radio tape?” 

“Justru kebanyakan yang datang mencari kaset tape jadul ini anak-anak SMA, mungkin mereka dengar dari teman-temannya,” kata Ivan. Sebenarnya nih kalau menurut Ivan, kualitas suara dari lagu yang dihasilin Spotify jauh lebih jernih ketimbang kaset tape. Tapi, ada unsur “memiliki” dan nuansa unik yang muncul pas ngedengerin musik dari kaset tape.

Nah ini nih, hal yang enggak bisa dikasih sama musik dengan pemutar digital. “Kalau kita dengar lagu di Spotify, kita enggak punya fisiknya kan? Terkadang ada aja orang yang perlu fisiknya, selain kenangan dan nostalgia sih,” Ivan berasumsi. 

Salah Satu Toko di Kampoeng Gallery

Rata-rata kaset tape yang dijual mulai dari harga Rp20.000. Bukan cuma kasetnya aja, di sini juga ngejual radio tape dengan harga Rp300.000 sampai Rp800.000. Untuk harga radio tape yang Rp800.000 ini, tipe-nya adalah National Gobel. Ini nih radio tape yang tahun 80-an sering dipakai orang tua kita untuk ngedengerin sandiwara radio dulu!

Buat yang suka hotwheels, di sini juga ada banyak pilihan yang bisa ngelengkapin koleksi lo. Atau lo lagi butuh bacaan-bacaan jadul? Ada juga di sini! Bahkan buku-buku tadi juga bisa dibaca langsung di tempat dan enggak harus lo beli. Buku-bukunya enggak cuma ada di satu spot aja, tetapi menyebar di beberapa spot

 

Nyaman dan Santai

“Dulunya ada pertunjukan wayang di sini, tapi sekarang udah enggak ada lagi,” cerita Ivan. Ivan ngejelasin kalau performer wayangnya udah balik ke Yogyakarta, kebetulan memang orang sana. Acara yang sekarang ini rutin ada di Kampoeng Gallery adalah jamming yang diadain setiap Senin jam 19.00 sampai 23.00. 

Selain itu, komunitas fotografer, pembuat sketsa, pelukis, dan komunitas lainnya juga masih sering datang ke sini untuk buat kegiatan. Kegiatan dari komunitas ini bisa jadi semacam hiburan juga loh buat lo yang datang ke sini.

Buat yang lapar atau mau ngopi sambil nunggu senja, di Kampoeng Gallery juga ada coffee shop yang nyediain menu-menu makanan, kopi, dan camilan, loh. Dan entah kenapa kalau dilihat-lihat, menu makanan dan kopinya juga pas dengan nuansa vintage di sini. Kombinasi nasi telur dengan kopi tubruk bisa lo coba buat nemenin nongkrong di sini.

Tapi meski kental dengan nuansa vintage, ternyata di sini ada juga hal modern yang melengkapi kejadulannya. Misalnya untuk pembayaran, lo bisa kok pakai QRIS. Lagu-lagu seperti Juwita Malam, Still a Friend of Mine (Incognito) atau Aku Pasti Datang (Utha Likumahuwa) yang jadul banget juga tetap diputar dengan Spotify di sini. 

“Gue ke sini karena memang senang nuansa vintage-nya sih. Gue enggak punya memori apa-apa dengan lagu-lagu jadul atau barang-barang di sini, secara gue lahir barang-barang beginian belum ada hahaha,” cerita Rizky salah satu pengunjung yang datang ke Kampoeng Gallery.

Cuma, Rizky ngaku pernah dengar dari kakeknya, teman-temannya, dan media sosial tentang DeBarge yang kebetulan diputar di Kampoeng Gallery. Buat lo yang penasaran dengan Kampoeng Gallery, langsung aja datang ke sini. Lokasinya di samping Stasiun Kebayoran, Jl. Mesjid Al Huda No.1, Kebayoran Lama.

Itu dulu cerita gue tentang Kampoeng Gallery, salah satu tempat yang “katanya” hiden gem buat anak Jaksel. Jangan lupa cek inspiring places lainnya di MLDSPOT, ya! Lo juga bisa dapetin rewards keren dengan jadi member dan ngumpulin MLDPOINTS lewat website MLDSPOT.

Comments
Abdul Wahab Syahrani
Everlasting sob
Sadam Husaeni tulloh
Kerennnn bangetttt bossss