Inspiring Products
Jumat, 08 Maret 2024

Beazt: Sepatu Skateboard Lokal Buat di Segala Jadwal Lo

  • Share
  • fb-share
Beazt: Sepatu Skateboard Lokal Buat di Segala Jadwal Lo

Ngomongin sepatu, setuju dong kalau pilihan sepatu bisa bikin tampilan makin oke? Nah, kali ini gue mau kenalin Beazt, sepatu lokal buat lo yang hobi skateboarding dan juga bisa lo pakai di segala jadwal lo.

Walau baru banget berdiri di tahun 2018, Beazt udah dikenal banyak orang berkat kolaborasi dengan musisi, mulai dari Pee Wee Gaskins, Superman Is Dead, Revenge The Fate, Dead Squad, The Upstairs, Modern Guns, Sisitipsi, God Bless sampai dengan baru-baru ini reviewer/content creator yang fokus membahas sneakers: Isser Whitey James.

Yang bikin gue salut, Beazt adalah salah satu produk lokal yang sudah bersaing di pasar luar negeri. Ini jadi bukti kalau Beazt enggak bercanda soal kualitas dan mampu bersaing dengan produk yang sudah ada sebelumnya.

Karena kepo dengan urusan behind-the-scene brand ini, gue akhirnya ngobrol banyak dengan co-founder dari Beazt, Rachmat Firdaus atau biasa disapa Mamie. Setelah sesi ngobrol, gue semakin sadar betul kalau kunci kesuksesan berbisnis adalah melakukan apa yang lo suka dan kolaborasi dengan orang yang tepat.

Yuk simak obrolan gue disini!

 

“Kita Enggak Beda Jauh Kok dengan Brand Lain..”

Ini adalah quote persis gue ambil dari Mamie ketika gue tanya apa yang membedakan Beazt dengan sepatu lain.

Mamie cerita kalau Beazt memang lahir dari kecintaan akan fashion sepatu, skateboard dan musik. Jadi, bukan cuma tahu kebutuhan pasar atau apa yang lagi tren saat ini. 

Kemudian, berdasarkan pengalaman para founder yang juga skateboarder–salah satunya Arief Juntara–sepatu yang nyaman untuk main skateboard sudah pasti oke juga digunakan sehari-hari. 

Jadi yah semacam pas banget, kenapa enggak desain sepatu skateboard aja? Begitu kata Mamie. Jadinya, Beazt menyasar pasar anak-anak skateboard sekaligus pengguna biasa yang memang senang desain sepatu spesifik dengan kenyamanan maksimal.

Kata Mamie, kenyamanan yang dimaksud enggak hanya soal penampilan yang enak dilihat. “Nyaman berarti juga termasuk ketika kaki menapak. Contohnya ketika lo lari lagi kejar jadwal MRT, atau jalan santai menuju stasiun kereta, atau window shopping. Karena sebenarnya walau kebutuhan sehari-hari, tapi lo enggak akan bisa menebak ada kejadian apa hari ini. Apakah lo dikejar waktu, sedang terburu-buru sehingga harus jalan lebih cepat dari biasanya, atau memang lagi santai aja.” 

Dari kebutuhan-kebutuhan tak terduga kayak gini yang membuat Beazt lahir. “Kami menggunakan bahan suede, leather, tambahan toe cap dan heel cap pada mid sole, dan pop booster insole untuk punch saat landing,” terang Mamie. 

Dengan kombinasi bahan dan penempatan posisi yang sedemikian, lo bisa bayangin kan betapa nyamannya menggunakan Beazt untuk segala kondisi? 

 

Merambah ke Produk Lain

Enggak hanya sepatu, Beazt juga jajal koleksi produknya ke kategori fashion lain. “Selain sepatu skate, kami juga ada sepatu model loafer dan produksi apparel seperti t-shirt, pocket tee, tas, topi, dan sandal,” Cerita Mamie.

Bisa jadi kenapa tim Beazt melebarkan sayap ke produk fashion di luar sepatu skateboard untuk memperluas pangsa pasar dan memberikan pilihan kepada customer untuk tipe produk lain tapi masih sejalan dengan core mereka yaitu skateboarding. 

Sejalan sama produk utama mereka, yaitu sepatu skateboard yang cocok buat segala situasi, produk fashion dari Beazt juga memang dibuat senyaman mungkin. Bisa lo gunakan untuk main skateboard sampai segala aktivitas di jadwal harian lo. 

Buat lo yang juga anak band, produk fashion buatan Beazt juga mantap dipakai saat main musik. Pas lagi lompat-lompat di panggung atau gebukin drum, lo butuh pakaian, aksesori, dan terlebih sepatu yang oke untuk jumpalitan. Nah, produk-produk Beazt ini bisa jadi salah satu opsi nih! 

 

Noxa: Proses Kreatif Menghasilkan Produk Terbaik

Balik lagi ngomongin soal sepatu, Mamie cerita salah satu sepatu yang banyak peminatnya adalah Noxa. Produk ini paling populer dan laris manis terutama id kalangan skateboarder. Desain chunky shoes pada jenis ini mengingatkan kembali pada era 90-an. Jadi buat anak-anak 90-an ini bisa jadi semacam memoria, sedang untuk pecinta old school Noxa klasik banget.

Diakui Mamie, tim Beazt sangat berhati-hati dalam merilis produk terbaru terutama sepatu. Pertimbangannya adalah teknis yang rumit; mulai dari research and development, pembuatan sample, produksi, hingga proses penjualan ke pasar yang memakan proses panjang. Butuh pertimbangan mendalam dan diskusi cukup ulet sebelum akhirnya tim memutuskan untuk oke nih, yang ini gas lempar ke pasar.

Selain riset personal dan komunitas, tim Beazt juga mengambil inspirasi dari brand yang menurut mereka keren terutama di dunia per-skateboard-an. Beberapa contohnya adalah DC shoes, Globe, Etnies, Macbeth, Vans, Emerica, Nike SB, Adidas Busenitz, dan New Balance Numeric.

Inspirasi yang tepat kalau kolaboratornya juga oke akan menghasilkan produk andalan. Selama ini memang Beazt aktif berkolaborasi dengan musisi. Itu karena beberapa foundernya memang penggemar musik dan anak band juga. Mamie sendiri dulu main musik dengan band Sweet As Revenge dan Last Child, “Sekarang sudah gantung gitar hehehe..” ujar Mamie. Akses ke dunia musik memudahkan tim Beazt untuk menggaet musisi untuk berkolaborasi. 

Sebelum menutup percakapan, Mamie sempat memberi pesan buat anak muda yang berpikir untuk berbisnis. 

Gimana kunci suksesnya? “Apapun itu harus suka dulu dengan produk yang mau dijual. Terus pelajari kemauan customer, tekun, belajar terus dari pengalaman, baik pengalaman pribadi ataupun pengalaman orang. Sisanya serahkan kepada Tuhan YME, tutup Mamie mantap.


Gimana sudah terpacu belum keinginan wirausaha lo? Baca terus MLDSPOT dan dukung terus local pride untuk berkarya!

Comments
Epul Saepuloh
Thanks artikelnya
John Hutabarat
keren jg nih