Dirintis sejak 2015, Setapak 9 dulunya hanyalah usaha sampingan dari owner dan founder-nya, Joni Martono. Namun, seiring berjalannya waktu, ia melihat adanya potensi lain yang bisa dimanfaatkan. Berawal dari keyakinan akan potensi itu, Joni memutuskan untuk mengerjakan Setapak 9 secara total.
Dari proyek stepping stones glow in the dark untuk pijakan taman, Setapak 9 akhirnya meluas mengerjakan proyek-proyek lain seperti wall decor, dekorasi penunjang taman, perawatan tanaman di hotel-hotel, serta jenis perawatan lainnya. Simak selengkapnya cerita inspirasi nan kreatif dari Joni Martono di sini!
Dari Guru Seni Rupa ke Bisnis Setapak 9
“Gue guru seni rupa di sekolah TK, SD, SMP di Yogyakarta, dan sudah menjadi guru sejak masih kuliah,” Joni mengawali cerita. Ingin terus mengembangkan kemampuannya, Joni pun membuka bisnis baru yang tetap beririsan dengan kesenian, namun dengan pasar yang lebih spesifik, yaitu produk pijakan taman dan wall decor.
Untuk memberikan perbedaan produk sendiri dan produk lain di pasaran, Joni melekatkan nama Jalan Setapak 9 yang bermakna jalan kecil menuju puncak tertinggi. Namun, nama “Jalan Setapak 9” pada akhir diubah menjadi “Setapak 9” supaya lebih sederhana dan mudah diingat. “Filosofi di balik Setapak 9 adalah untuk menuju sukses ada langkah awal yang perlu dilakukan, setapak demi setapak, sampai akhirnya menuju sukses. Buat gue, angka 9 adalah angka kesuksesan, dan Setapak 9 adalah rangkaian perjalanan menuju kesuksesan,” tambah Joni.
Tantangan untuk Menjadi Kreatif dan Inovatif
Kalau bicara soal kenangan di awal merintis, Joni menceritakan bahwa tantangan awal dalam mengerjakan produk-produk Setapak 9 adalah proses pencarian karyawan yang terampil. Untuk menyanggupi tantangan ini Joni mencari talenta di sekitar rumahnya, dimulai dari para tetangga. Kriteria pencariannya saat itu ada tiga, yakni berbakat melukis, mau direkrut untuk diberikan pelatihan, serta siap bertanggung jawab dalam mengelola Setapak 9.
Setelah mendapatkan kru, tantangan lainnya adalah pembuatan produk handmade yang nggak bisa dikerjakan dengan cepat, karena semua butuh ketelitian. Apalagi dengan slogan more than decoration, Setapak 9 nggak hanya memberikan jasa dekorasi tetapi juga filosofi yang mendalam. “Motif dan dekorasi pada Setapak 9 mengandung pesan-pesan informasi dan cerita yang dapat mengedukasi konsumen. Makanya pijakan di Setapak 9 juga dibikin sebagai sarana aktualisasi, keinginan dan mencerminkan pemilik taman,” terang Joni.
Selain itu, membangun brand dan menyesuaikan tema-tema yang sedang tren juga jadi tantangan tersendiri buat Setapak 9. Pastinya, Joni nggak hanya ingin Setapak 9 jalan di tempat. Oleh karenanya, bila memungkinkan, mengembangkan produk turunan adalah sebuah keharusan. Sekarang ini Setapak 9 telah mengembangkan produk turunan berupa pupuk organik dengan nama Secalur. “Sesuai dengan misi Setapak 9 yang ingin mengedukasi konsumen, gue dan tim juga membagi tips inspirasi seputar do it yourself, gardening, dan home décor,” jelas Joni.
Ratusan Motif Telah Tercipta
Sudah hampir 5 tahun Setapak 9 berjalan. Sejauh ini, sudah ada ratusan motif (termasuk wall decor) yang dibuat oleh Joni dan tim. Inspirasi desain ini berasal dari berbagai sumber, seperti diciptakan sendiri, penyederhanaan dari referensi internet, serta dari gambar yang dikirim konsumen.
Soal motif, di awal merintis, Joni mengakui kalau motif yang paling susah dikerjakan adalah tema mermaid dan berbagai jenis paus. Rumitnya mozaik mermaid dalam ukuran stepping stones diameter 40 cm sebagai sentral dengan 5 ikan paus adalah sebuah tantangan tersendiri. Berangkat dari usaha menyelesaikan kesulitan itu, Joni dan tim berhasil mengeksekusi berbagai motif sulit lainnya. Sejauh ini, konsumen dari berbagai daerah, seperti Jabodetabek, Lhokseumawe, Kalimantan, dan Sulawesi selalu memberikan apresiasi yang positif.
Nggak jarang, ketika produk orderan sampai di konsumen, saking sayangnya, stepping stones yang awalnya untuk pijakan taman akhirnya dipajang sebagai wall decor. “Pada awalnya kami memang mengerjakan stepping stones glow in the dark untuk pijakan taman, namun sebagus apapun bahan yang digunakan jika diletakkan di luar ruang dan terkena panas dan hujan, akhirnya seiring waktu juga berpengaruh dengan kualitas pancarannya,” cerita Joni.
Dari situlah Joni memutuskan untuk produk glow in the dark hanya untuk wall decor. Menyala di dalam ruang gelap sampai 1 jam, dengan ketentuan harus terkena sinar lampu terlebih dahulu. “Untuk membuat glow in the dark, perlu campuran material fosfor pada bagian finishing,” terang Joni.
Menjadi Nyala buat Semua
Proses merintis Setapak 9 dari yang bengkel kecil di samping kandang ayam, hingga menjadi galeri seni di Jalan Candi Gebang 2 No. 24 Wedomartani Sleman, adalah buah kesuksesan yang nggak sebentar, Urbaners. Selalu butuh kerja keras, semangat berinovasi, dan pantang menyerah dalam mengembangkannya. Nggak hanya memiliki semangat berkarya, Joni juga kerap mengikuti kompetisi untuk mengasah kemampuan serta melihat potensi dan peluang lain.
Dari kompetisi tersebut, beberapa kemenangan berhasil diperolehnya, yaitu 30 besar Central Region Diplomat Success Challenge 2015, Finalis Wirausaha Muda Mandiri 2016, dan Juara 3 The Big Start Indonesia Season 3 Blibli.com.
Nggak hanya itu, Joni juga kerap menjadi pembicara di acara kewirausahaan tingkat mahasiswa dan menjadi narasumber di media-media nasional. “Gue berharap Setapak 9 nggak hanya berproduksi saja tetapi juga memberikan manfaat kepada masyarakat sesuai dengan filosofi Jawa yang kami adopsi, urip iku urup, hidup itu nyala, semakin nyala, semakin memberi manfaat bagi sekitar,” tutup Joni.
Buat lo yang penasaran dengan karya-karya dari Setapak 9, lo bisa cek langsung di @setapak9. Temukan inspirasi dan cerita lo di sana, Urbaners!
Comments