Musik metal berkembang di Indonesia sejak tahun 90-an silam. Sejak saat itu banyak bermunculan band metal hampir di penjuru tanah air, mereka pun menorehkan prestasi luar biasa Urbaners, termasuk manggung dalam festival bergengsi di dunia. Dengan musik yang sangat keras, mereka berusaha di jalannya sendiri untuk membanggakan Indonesia. Siapa saja mereka? Simak ulasannya.
Burgerkill
Band yang dibentuk pada tahun 1995 ini sukses masuk dalam kancah musik metal internasional pada 2015 lalu. Burgerkill sukses menggebrak panggung di gelaran Bloodstock Open Air, Inggris dan Wacken Open Air di Jerman. Sedangkan pada bulan Maret 2018, mereka kembali ke daratan Eropa untuk menggelar konser di kota Den Bosch dan Amsterdam Belanda. Sementara bulan Oktober mendatang, untuk kedua kalinya mereka akan menggebrak panggung Amsterdam dalam sebuah festival.
Deadsquad
Bulan Juni 2018 Deadsquad menjalani tur mereka selama lima hari di Jepang. Di negeri sakura ini Stevi Item dan kawan-kawan mengentak panggung kota Osaka, Nakano dan festival Everloud. Sebelumnya di tahun 2016, mereka juga pernah menghampiri Jepang lewat album ‘Tyrannation’. Dalam tur tahun 2016 lalu Deadsquad menggebrak panggung di kota Yokohama dan Tokyo. Dari dua tur tersebut, lo bisa melihat kalau Deadsquad punya pangsa pasar cukup kuat di sana.
Down For Life
Selanjutnya ada band metal asal Solo, Down For Live. Band yang berdiri tahun 1999 ini pada 2018 berhasil mewakili Indonesia dalam gelaran konser bergengsi Wacken Open Air di Jerman. Kerennya lagi Urbaners, Stephanus Adjie dan kawan-kawannya ini mengenakan kostum batik saat manggung di sana. Keren bukan?
Jasad
Selain Burgerkill, band bandung lainnya adalah Jasad. Jasad dinilai unik karena membawakan lagu berbahasa Sunda. Tahun 2015 lalu Ridwan Kamil, sang Walikota Bandung turut membantu pembuatan visa mereka agar bisa tampil di Obsecens Extreme Fest dan Bloodstock Open Air. Dan di tahun 2018 ini mereka kembali ke Eropa menghadiri Brutal Assault Festival di Ceko dan Wacken Open Air, Jerman.
Band metal nggak lagi dianggap sebagai musik keras dan juga kasar. Ekspresi musik mereka ternyata bisa terlihat keren bukan?
Source: Kumparan, HAI-Online
Comments