Trending
Rabu, 04 Maret 2015

Baker's Keyboard Lounge: Jazz Club Tertua di Detroit

  • Share
  • fb-share
Baker's Keyboard Lounge: Jazz Club Tertua di Detroit

Baker’s Keyboard Lounge terletak di ujung 8 mile dan Livernois di Detroit, mengiklankan dirinya sebagai “Klub Jazz tertua di dunia” dan memang nggak sembarangan, statement ini di akui oleh International Association of Jazz Educators. Baker’s menampilkan pianis pada akhir tahun 1934 tetapi klub major sampai tahun 1950-an.

Kancah jazz Detroit pada tahun 1934 biasanya ditemukan di Ballroom-ballroom sepanjang Woodward & Jefferson dan klub malam di Paradise Valley, jadi Baker pada waktu itu adalah tempat yang lumayan jauh dari perbatasan kota. Clarence Baker mengambil alih Baker’s Bar dari ayahnya Chris pada tahun 1939, ditahun itu ketika “pianis luar kota” pertama kali masuk kota. Renovasinya dilakukan pada tahun 1952, klub diperluas dengan memberikan aksen modern elegant yang sampai detik ini masih bisa dilihat. Baker punya bilik tempat duduk yang nyaman, cermin yang miring, bar dengan keyboard yang dicat, dan lukisan dinding hasil karya Harry Julian Carew. Panggungnya pun  diisi dengan grand piano yang dipilih langsung oleh Art Tatum.

Daya tarik utama Baker’s dimulai dari 1940 sampai 1954, menampilkan pianis asal Detroit, Pat Flowers. Dia adalah anak didik Fats Waller yang juga meneruskan rasa “semangat dan energi” dari Waller itu sendiri. Flowers mendapat perhatian nasional melalui Rekaman piano solonya untuk Hit Guild di tahun 1944, dan menggunakan Waller’s sidemen, untuk RCA-Victor di tahun 1946-47. Pada Februari, 1956, Pat Flowers dan Clarence Baker mengakhiri hubungan mereka selama 15 tahun, yang bisa dilihat saling menguntungkan untuk kedua belah pihak. 

Tatum adalah salah satu jazz act besar yang dibawa ke Baker’s pada tahun 1955, sisanya adalah Trio Piano Mainstream, grup jazz kecil, dan beberapa vokalis. Untuk Modern Jazz sendiri dirasa kurang diminati dan kurang umum di Baker pada tahun 1950an. Major act adalah Dave Brubeck pada tahun 1957 dan Gerry Mulligan pada tahun 1958. Pada tahun 1960-an Baker banting setir, menjadi membawa modern Jazz yang lebih variatif. Ya bisa dibilang ini tindakan yang cukup pintar, dibuktikan pengunjung regular diantaranya adalah; Groove Holmes, Les McCann, Jimmy Smith, Oscar Peterson, George Shearing, Yusuf Latif, Barry Harris, dan Kenny Burrell. 

Gedung yang berbatasan dengan klub, dikenal dengan nama "Woodshed", ditawarkan untuk dijual, tapi sayangnya Baker underbid dan kehilangan kesempatannya untuk ekspansi. Tempat duduk di Baker hanya sekitar 100 seats tapi sampai kira-kira akhir tahun 1980-an gaji musisi saat itu moderat dan Clarence bisa menghasilkan keuntungan. Banyak jebolan-jebolan Detroit seperti Kenny Burrell mau melakukan gig di Baker’s sambil pulang kampung juga. Tapi seiring berjalannya waktu bisnis jazz mulai berubah, dan lounge nya yang bisa dibilang kecil, dicampur dengan kenaikan gaji semuanya, pengaruh dari adanya tempat musisi jazz  bintang di tempat lain dan berubahnya selera musik, terpaksa Clarence hanya mem-book “proven national acts” atau "all star" band-band lokal yang didukung pemain luar kota. 

Pada tahun 1996 Baker mulai concern dengan banyak masalah dan memutuskan untuk menjual klub ini. John Colbert dan partnernya Jackson Juanita adalah pemilik klub tersebut, Clarence sering main ke club sebelum dia meninggal,  pada tanggal 28 September 2003, pada usia 93 tahun. Dia senang dengan pemilik baru klub yang mempunyai passion dan pintar menjalankan klub, dan merasa lega klub tersebut berada ditangan yang baik. Long May They Prosper!

 

 

Comments
Agus samanto
concern dengan banyak masalah
Susiana Saputri
Mantap banget