Trending
Senin, 06 Mei 2019

Peduli dengan Ekosistem Laut, Ini Kisah di Balik Single Jevin Julian

  • Share
  • fb-share
Peduli dengan Ekosistem Laut, Ini Kisah di Balik Single Jevin Julian

Diawali dengan musik deep yang seolah membawa diri ke lapisan palung terdalam lalu dihempas kembali ke permukaan bumi dengan drop yang berdentum. Itu yang akan lo alami ketika mendengarkan single terbaru dari Jevin Julian yang berjudul “Save Me, Poseidon”.

Kalau mendengarkannya sambil menikmati video liriknya di YouTube, lo akan merasakan kepuasan baik dari segi audio maupun visual. Bagaimana tidak, musik yang begitu menghanyutkan dipadu dengan visualisasi ubur-ubur yang berenang bebas dan berwarna-warni memberikan sensasi yang lumayan trippy.

 

Karya Musik Sekaligus Awareness Terhadap Laut

Memang, kalau didengarkan lekat-lekat dan diresapi liriknya, lagu “Save Me, Poseidon”  ini sarat akan pesan terhadap masalah yang ada di laut lepas selama ini. Terlebih setelah sempat ramai video penyelamatan penyu dengan hidung tersumbat sedotan plastik yang membuat banyak masyarakat semakin aware terhadap masalah ini, termasuk Jevin.

"Bayangkan seekor penyu di laut yang terlilit limbah plastik, atau hidungnya kemasukan plastik, dan dia ga bisa melakukan apa-apa untuk ngelepasinnya. Dan gue bayangkan dia cuma bisa berdoa," papar Jevin.

Tidak hanya dari situ, inspirasi untuk menggarap single ini juga datang setelah Jevin Julian menonton film Aquaman dan berkunjung ke Jakarta Aquarium. Menurutnya, berkat pengalaman tersebut dia menemukan banyak sekali makhluk hidup di laut dan fakta-fakta tentang sampah di dalam laut.

Karya Musik Sekaligus Awareness Terhadap Laut

Faktanya, sampah plastik di laut kita memang sudah berada di angka yang memprihatinkan. Menurut data dari hasil penelitian Jambeck Research Group di jurnal "Plastic Waste Inputs from Land into the Ocean", Indonesia menempati posisi kedua sebagai penyumbang sampah plastik ke laut terbanyak di dunia. Tepatnya, jumlah sampah yang kita hasilkan adalah 187,2 juta ton. Maka tidak heran kalau masalah ini diangkat sebagai karya seni oleh para pemain di industri musik Indonesia, termasuk Jevin dan Petra.

 

Proses Sehari Jadi

Proses pembuatan Save Me, Poseidon terbilang simpel. Tidak membutuhkan waktu yang lama bagi Jevin Julian dan Petra Sihombing —yang juga digaet untuk turut andil dalam kerennya lagu ini— untuk menyelesaikan karya mereka.

"Proses kreatifnya sangat singkat, dengan lirik yang simpel, membuat lagu ini nggak memakan waktu banyak. Sampai dalam satu hari ketemu sama Petra, gue kasih denger Petra, dan dia mau nambahin beberapa bagian di lagu tersebut. Malam itu juga kita rekaman," ungkap Jevin.

Proses Sehari Jadi

Dipilihnya Petra Sihombing sebagai partner dalam menggarap single ke-5 nya ini adalah karena chemistry yang mereka dapatkan sejak awal bertemu. Menurut Jevin, Petra adalah partner yang selalu sejalan dalam obrolan terutama soal musik. Ditambah lagi, mereka memiliki visi dan misi yang sama dalam hidup.

Jevin dan Petra mengadakan tur keliling enam kota yakni Bandung, Purwokerto, Solo, Semarang, Surabaya dan Malang. Tur yang dinamakan The Java Tour ini diselenggarakan dalam rangka promosi album baru mereka.

Kolaborasi kedua musisi ini bukanlah yang pertama kali. Jauh sebelum mereka merilis Save Me, Poseidon, Petra pernah menggaet Jevin untuk turut meramaikan penampilannya di panggung festival musik We The Fest tahun 2018 lalu.

 

Menantikan Single Lain Bertajuk Serupa

Tidak sedikit mereka yang bergerak di industri kreatif mendapatkan inspirasi dari alam, baik itu tentang keindahan maupun kejadian yang dihadapinya. Semisal, lagu “What a Wonderful World”-nya Louis Armstrong dan “Earth Song”-nya Michael Jackson yang sama-sama menceritakan tentang kejadian di alam ini.

Pun begitu juga dengan Jevin Julian dalam single ini. Ia bahkan mengungkapkan bahwa tidak menutup kemungkinan akan melahirkan karya yang terinspirasi dari krisis alam selain yang terjadi di lautan.

Apalagi, lagu ini kabarnya didukung oleh organisasi yang aktif menyuarakan tentang keselamatan lingkungan, World Wildlife Fund (WWF). Oleh karena itu, Jevin dan juga Petra akan diikutsertakan dalam kampanye pelestarian ekosistem laut mendatang.

 

“Save Me, Poseidon” Sebagai Ekspresi Sekaligus Kampanye

Makna yang ingin disampaikan dalam “Save Me, Poseidon” adalah perumpamaan suara dari makhluk laut yang tidak memiliki kapabilitas yang sama dengan kita, manusia. Sebagai manusia tentu kita memiliki privilege lebih dan punya keinginan untuk tinggal di tempat yang nyaman dan bersih, dan kita bisa mewujudkan itu. Lain hal dengan mereka, para makhluk hidup laut yang nggak punya pilihan lain dan terjebak di dalamnya.

Poseidon, Poseidon

Where have you gone?

To what dimension?

Is it detention?

 

Once in darkness light appears

You're salvation

From my regression

Sebenarnya ada banyak cara untuk kita menunjukkan kepedulian terhadap alam, baik itu di laut, darat, maupun udara. Salah satu contoh mudah dan nyata adalah dengan mengurangi sampah tidak terurai dan menggunakan produk ramah lingkungan.

“Save Me, Poseidon” ditujukan oleh siapapun karena tujuan dari lagu ini adalah untuk mengajak semua kalangan untuk lebih mencintai lingkungan dan menjaga kebersihannya terutama lautan. Lo yang sudah dengar lagu ini apa sudah merasakan maknanya?

Comments
Epul Saepuloh
Peduli ekosistem laut
Argha hendriandika
Melangkah pasti. Lanjutkan