Trending
Kamis, 19 Februari 2015

Perjalanan Musik Maliq and D'essentials dalam Satu Dekade di Music Everywhere

  • Share
  • fb-share
Perjalanan Musik Maliq and D'essentials dalam Satu Dekade di Music Everywhere

Siapa yang nggak tau Maliq and d'Essential? Band dengan dengan ciri khas selalu tampil fashionable ini ternyata mengawali karir musiknya benar-benar dari bawah lho Urbaners. Grup musik yang terdiri dari Angga Puradiredja, Widi Puradiredja, Indah Wisnuwardhana, Dendy 'Javafinger/Jawa' Sukarno, Arya 'Lale' Aditya Ramadhya, Ilman Ibrahim Isa ini memulai karirnya sejak tahun 2002 dengan bernyanyi di cafe. Dari cafe ke cafe, bahkan nggak jarang pula tidak ada yang menonton sama sekali. Tapi Maliq and d'Essential tetap semangat dan nggak putus asa. Dengan usaha dan musikalitas yang tinggi, sekarang Maliq and D'essentials menjadi salah satu grup musik yang paling favorit di Indonesia maupun diluar negeri.

Awal mula kejayaan Maliq and d'Essential saat mereka merilis lagu "Terdiam" yang ada di album pertamanya yang berjudul "1st". Lagu tersebut berhasil melambungkan nama mereka dan menjadi cart teratas di acara-acara musik. Menyusul lagu "Untitled", "Kangen", "The One" yang tidak kalah tenarnya, bahkan di album ini mereka juga berkolaborasi dengan musisi asal Malaysia yaitu Camelia di lagu "Sampai Kapan". Album perdana mereka ini juga berhasil memenangkan banyak penghargaan seperti MTV Indonesia Music Awards, Anugerah Planet Muzik, AMI Awards, & MTV Asia Awards.

Belum puas dengan album pertama tahun 2007 Maliq and D'essentials merilis album keduanya yang berjudul "Free your mind" dengan lagu andalannya "Heaven" dan "Beri Cinta Waktu", dan berhasil menjadi nominasi sebagai Best Jazz Album AMI Awards. Pada tahun 2009 mereka juga merilis album ketiganya yang berjudula "Mata Hati Telinga", ditahun 2010 sampai tahun 2014 mereka terus memproduksi album, dalam 4 tahun mereka berhasil merilis 4 album diantaranya adalah "The Beginning Of A Beautiful Life" (2011), "Radio Killed The TV Stars" (2012), "Sriwedari" (2013) dan album paling barunya yaitu "Musik Pop" (2014). Perkembangan musik Maliq and d'Essential juga sebanding dengan perkembangan pasar, kalo lo perhatiin, genre mereka selalu bertransisis mengikuti haluan seperti bunglon, ada Jazz, Pop, bahkan ada yang bernuansa dangdut. Tapi ini bukan berarti Maliq and d’Essential nggak punya ciri khas. Suara Angga dan musik yang berkualitas dan easy listening tetap menjadi ciri khas mereka. Makanya mereka bisa bertahan sampai sekarang Urbaners!

Sepertinya didalam diri para personil Maliq and d'Essential bukan cuma ada musik, tapi juga bisnis. Pada tahun 2009 mereka membuat record label yang bernama Organic Records. Alasannya karena mereka ingin lebih bebas dalam mengeksplorasi karya-karyanya tanpa dibatasi oleh ketentuan label. Jadi deh mereka punya label sendiri. How smart are they! Nggak cuma itu Urbaners, mereka juga melahirkan talenta-talenta baru yang sekarang berhasil eksis didunia musik seperti Twentyfirst Night, Boogiemen, Soulvibe, Rock 'N Roll Mafia, Sir Dandy, The Upstairs, dan masih banyak lagi.

Lebih dari satu dekade mereka berkarya di dunia musik, kuncinya adalah solidaritas satu sama lain. Mereka bukan cuma menjadi partner musik, tetapi mereka menjadikan band Maliq and d'Essential menjadi keluarga baru mereka. Dan saling mengisi kekurangan satu sama lain. Mereka juga selalu bergaya kompak dalam setiap penampilannya.

Totalitas kayaknya kata yang tepat banget buat mereka. Kalau masalah kualitas musik, nggak perlu diraguin lagi deh. Tapi selain itu, mereka juga totalitas tentang outfit yang mereka gunakan pas manggung. Simply-casual merupakan ciri khas mereka pas perform. Bahkan band ini merupakan salah satu fashion icon di Indonesia lho. Mereka juga selalu berhasil menghibur para fans nya dengan stage act yang Out of The Box. Kalau lo penasaran, lo bisa nonton mereka aja di Music Everywhere NET TV pada hari Sabtu, 21 Februari 2015 jam 23.00. Sssst.. Mereka nggak cuma akan nyanyi lho, tapi mereka akan saling "buka kartu" tentang kehidupan pribadi masing-masing!

Comments
Susiana Saputri
Mantap banget
Budi Santoso
Nice artikel