Prambanan Jazz 2019 Jadi Ajang Reuni

Ada dua band yang begitu diantisipasi publik di Prambanan Jazz 2019. Bukan karena sedang diminati besar-besaran, tapi karena mereka khusus reuni di festival ini.

Di hari kedua, Rida Sita Dewi, jadi pelakunya. Trio vokal ini, sudah absen dari panggung selama dua tahun.

“Kami sudah dua tahun tidak main,” kata Dewi Lestari. Selain dirinya, Rida Sita Dewi juga diperkuat oleh Sita Nursanti dan Rida Farida. Trio ini, dulu mengawali karir sebagai backing vocal banyak penyanyi papan atas Indonesia. Kemudian, mereka mengerjakan album sendiri dan sempat merilis beberapa album sebelum memutuskan untuk vakum. Kembalinya mereka, disambut khusus oleh penonton Prambanan Jazz. Beberapa bahkan khusus untuk datang menyaksikan trio ini bermain.

“Terima kasih untuk kalian yang datang khusus ke sini jauh-jauh,” ujar Sita di jeda antar lagu. Nyaris, semua hits Rida Sita Dewi dimainkan sore ini. Plus bonus untuk penonton, mereka bermain di golden hour, tepat menjelang senja pergi di sore hari. Jadi, langit berwarna oranye jadi bonus untuk semuanya.

Jika di hari kedua ada Rida Sita Dewi, di hari ketiga ada Bali Lounge. Bali Lounge adalah band jazz yang pertama kali memperkenalkan Tompi ke industri musik Indonesia.

“Bali Lounge sudah tidak main sepuluh tahun. Ini pertama kali kami main kembali. Lewis (Pragasm) sedang sakit jantung, dia kirim salam,” kata Tompi saat membuka penampilan.

Namanya yang sudah meroket sebagai seorang penyanyi solo, berhasil membuat orang untuk menunggu Bali Lounge main. Kendati kebanyakan membuat orang terkecoh, tapi Bali Lounge dengan musik jazz tradisionalnya tetap membuat orang tinggal.

Baik Rida Sita Dewi maupun Bali Lounge mendapatkan waktu kurang lebih sejam untuk main. Mereka diperlakukan spesial di Prambanan Jazz 2019.