“Menjanjikan? Kalau menurut gue belum, ya. Kita harus improve banget dan membuktikan diri kalau we are a really good driver.” Itu tadi jawaban Andika Rama Maulana atau yang biasa dipanggil Rama, saat gue tanyain apakah profesi sebagai sim racer ini menjanjikan untuk ditekunin.
Bukan tanpa alasan Rama ngomong gitu. Walau udah terjun ke dunia sim racing dari tahun 2010, Rama baru bisa ngerasain hasil perjuangan kerasnya sekitar tahun 2019-2020. “Tahun-tahun gue bisa membiayai hidup gue di sim racing,” jelas Rama.
Perjalanan panjang itu yang buat Rama akhirnya mau ngobrol bareng gue dan berbagi inspirasi. Nah, buat lu yang penasaran dengan cerita lengkap dari Rama, langsung aja baca di sini!
Dikenalin Bokap dengan Dunia Balapan
Sebelum mulai ngobrol, gue kira awal mula Rama bisa suka dengan dunia balap karena sering main gim balap pas masih kecil. Nah, ternyata masih ada trigger lain lagi, yaitu kesenangan almarhum Bokapnya dengan mobil, balap-balapan, dan otomotif.
Karena itu, sebelum akhirnya jadi sim racer cita-cita Rama sebenarnya adalah jadi pembalap mobil sungguhan, loh. Tapi karena bermain balap di real life itu mahal, jadi pelampiasannya ke sim racing.
Menurut Rama nih, apa yang dilakuin di sim racing juga sebenarnya hampir sama dengan pas balapan di sirkuit asli. “Yang paling membedakan adalah soal invoice-nya, hahahaha!” kata Rama blak-blakan.
Rama pun mulai hitung-hitungan. Menurutnya kalau main simulator itu, paling dengan modal 25 juta Rupiah udah bisa main dengan long lasting dan enggak perlu upgrade lagi. “Kecuali kalau lo punya uang lebih ya bisa aja,” tambahnya. Cuma aja, yang ditekankan Rama adalah main sim racing enggak semahal yang diperkirakan sama orang-orang kebanyakan.
Dari segi budget, jauh dan beda bangetlah kalau mau main di real life yang paling enggak perlu 50-60 juta untuk persiapan kasar awal dalam sekali main. “Itu belum mekanik dan bayar pendaftaran ya,” jelasnya. Makanya, sim racing ini udah yang paling bener deh, buat orang-orang yang senang balap tapi dana masih terbatas.
Pernah Jadi Jawara di Sirkuit Silverstone Tahun 2015
Di tahun 2015, Rama pernah main dalam event Nissan GT Academy Asia 2015. Event ini adalah salah satu ajang balap yang membawa para pemain gim virtual ke sirkuit sungguhan.
Hebatnya di event tersebut, Rama berhasil keluar sebagai juara kedua, loh. Rama juga pernah mendapat tawaran untuk balapan di Sentul dan pernah bergabung dengan tim Honda Bandung Center bareng Fitra Eri.
Tapi dari tahun 2018 sampai sekarang, Rama belum pernah balapan real life lagi karena belum ada tawaran. “Gue juga enggak punya uang untuk balap real life, ya udah step back aja dulu,” paparnya. Tapi sampai sekarang nih, Rama ngaku kalau belum bisa ngelepasin mimpi menjadi pembalap real life dan bukan enggak mungkin iya kembali lagi ke sirkuit.
Biar pun begitu, Rama sudah berhasil menyabet banyak gelar di ajang sim racing, loh. Sebut aja seperti, SRO GTWC Asia Sprint Champion 2020, SRO GTWC Asia P2 2021-2022, sampai yang terbaru GTWS TGR GT Cup World Finalist 2022. Jelas aja, list ini masih bakal panjang, mengingat Rama masih bermain untuk tim Legion of Racers.
Skill adalah Segalanya!
Sama seperti di sirkuit, sim racing juga butuh peralatan, onderdil, dan segala macamnya yang harus disiapin sebelum mulai balapan. Terus, apakah alat-alat ini menentukan tingkat permainan? Nah, kalau menurut Rama itu semua tergantung pemainnya.
“Banyak kok teman gue yang pake gear murah tapi masih kompetitif. Ada juga yang main pake gear mahal mainnya biasa aja. Jadi tergantung sih. Ini semua adalah soal latihan,” kata Rama.
Hardware bukanlah penghalang untuk menjadi driver yang bagus. Rama cerita pas awal-awal terjun sebagai sim racer dia juga cuma pakai peralatan yang sederhana. Bermodal meja chitose, kursi mahasiswa, dan tv tabung, akhirnya sekarang Rama juga berhasil juara di berbagai event internasional. “Semua ada titik awalnya,” kenang Rama.
Ini Enggak Mudah dan Belum Tentu Menjanjikan
Yang gue suka dari obrolan bareng Rama ini adalah dia enggak terlalu membual soal profesi yang dia geluti sekarang. Apa yang dia sampaikan adalah kondisi sesungguhnya yang menurut gue juga relate untuk segala lini pekerjaan.
Intinya adalah kalau lo enggak berusaha menjadi yang terbaik dengan latihan dan adaptasi, lo enggak bakal berada di top level. Persoalan peralatan bukan penghalang. Intinya, mulai aja sekarang dengan hardware yang ada kalau memang ada niat.
“Jangan kepentok sama tembok dengan berdalih ini mahal segala macam karena kita bisa start dari yang murah banget,” Rama berbagi tips buat anak muda yang pengin menjajal dunia sim racing.
Kemudian yang enggak kalah penting adalah banyak-banyakin ikut turnamen. Kita enggak bakal pernah tahu sejauh mana kemampuan kalau enggak ikut turnamen. Kompetisi bisa membuat diri menjadi lebih baik. Mulai dari kompetisi lokal, sampai internasional. “Banyak juga kok kompetisi yang gratis,” tambah Rama.
Dan satu lagi yang paling penting pesan dari Rama adalah jangan malas atau pun bosan menempa diri. “Kalau kita jadi driver yang bagus, peluang dengan sendirinya bakal terbuka,” tutupnya mantap.
Itu cerita gue bareng Andika Rama Maulana yang bisa jadi inspirasi buat lo. Baca terus MLDSPOT supaya lo bisa ngedapetin cerita-cerita menarik dari para inspiring people lainnya. Lo juga bisa dapetin rewards keren dengan jadi member dan ngumpulin MLDPOINTS lewat website MLDSPOT. See you on top!
Comments