Login
Lahir dari keluarga yang sudah mengenal lama dengan musik kemudian tumbuh besar mengembangkan warisan akan hal-hal berbau musik adalah apa yang terjadi dalam diri Petra Sihombing. Sang ayah, Franky Sihombing, yang dikenal penyanyi rohani, membuat pengaruh besar Petra untuk meneruskan darah keturunan sebagai musisi.
Bakat Petra sudah terlihat ketika ia masih berumur tiga tahun yang kemudian diasah secara berkala dan selalu dibantu oleh sang ayah. Bukan hanya jago dalam bernyanyi, Petra juga handal dalam bermain instrumen musik seperti gitar, piano, dan pernah mencoba belajar drum.
Seiring berjalannya waktu ketika Petra mulai dewasa, ia memberanikan diri untuk terus mengasah ketajamannya sebagai musisi sekaligus penulis lagu. Alhasil debut album yang berjudul sama dengan namanya sendiri, Petra Sihombing, rilis pada tahun 2009 dengan berisikan sepuluh lagu yang masih kental akan musik pop mainstream.
Kemudian disusul dua album berikutnya telah rilis berurutan, yaitu Pilih Saja Aku di tahun 2012 dan dua tahun kemudian Petra melahirkan Mine. Ketiga album dalam awal karier Petra tersebut dirilis oleh HITS Records, yang melambungkan namanya di industri musik nasional. Panggung demi panggung dari televisi sampai acara intimate show sudah jadi agenda bulanannya sampai saat ini.
Ada sebuah perjuangan besar dari keluarga, ketika Petra sudah menemukan lampu hijau untuk terjun di dunia musik. Di mana pada saat itu mobil sang ayah dijual untuk modal berkarir anak kesayangannya.
Selain kesibukannya sebagai solois, Petra juga fokus dibalik layar untuk memproduseri karya-karya keren dari musisi lain. Contoh singkat ada sepuluh lagu terbaik yang dihasilkan Petra Sihombing diantaranya Tulus – Labirin; Kunto Aji – Rehat; Eva Celia – Selfish; Sheryl Sheinafia – okay; Nadin Amizah – Beranjak Dewasa; Dere – Kota; Enrico Octaviano, Hindia, Petra Sihombing & Rubina – Tidak Ada Salju Di Sini Pt. 1; Rock’N Roll Mafia feat. Petra Sihombing – Intoxicated; Sivia – New York; dan Coldiac – Don’t (Love Me).
Dari kesepuluh lagu tersebut sudah enggak bisa dipungkiri lagi kalo taste musik Petra sangat luas. Petra bisa memposisikan dirinya dalam beragam gaya musik pop yang dimiliki oleh masing-masing musisi yang bekerja sama dengannya.
Mengikuti perkembangan dunia musik dari satu dekade yang lalu sampai saat ini sangat terasa berbeda. Banyak lahir musik-musik yang punya keunikan tersendiri dan akhirnya mempengaruhi pemikiran Petra untuk membuat gaya bermusiknya, yang semakin berani eksplorasi di setiap karya terbarunya.
Pada tahun 2018, album keempat yang diberi nama 1/4 datang bersamaan dengan era baru Petra dalam karier bermusiknya. Karakteristik musik pop yang ia suguhkan benar-benar berubah drastis dan terbilang sangat indie banget, jauh dari kata konsep pop yang mainstream. Dalam album inilah ia menggaet tamu spesial untuk berkolaborasi seperti Tara Basro, Vinson Vivaldi, Greybox, Jordy Waelauruw, Ezra, Incognito, dan Neurotic.
Tingkat produktivitas Petra sebagai solois tetap berlanjut, alhasil di tahun 2020 ia menambah diskografinya lewat album Semenjak Internet. Lagu hit andalannya dalam album ini bisa lo dengar "Adu/h", "Manusia Kasur", "Cinta Digital", dan "Selimut".
Kejujuran musik pop yang ia poles selalu menuai hasil maksimal dan sukses membuat nyaman di telinga para penggemar lama ataupun pendengar barunya. Selipan penulisan lirik-lirik lagu yang coba ia tampilkan juga unik, tapi masih bisa dicerna secara lugas.
Biar lebih afdol, lo enggak boleh ketinggalan jadwal panggung terbaru Petra Sihombing. Kalo lo punya karya dan pengen diproduseri langsung oleh Petra, bisa tengok proyek studionya bernama Dua Puluh Tiga.
Coba share di kolom komentar lagu dari Petra Sihombing apa saja yang paling lo suka dan sering lo dengerin?
Simak terus artikel-artikel yang menginspirasi via mldspot.com dan follow @mldspot di Instagram. Sudah cek MLDPOINTS lo, Bro? Buruan cek sekarang juga, karena nantinya lo bisa tukerin dengan hadiah gratis dari iPhone 12 Pro Max sampai PS5.
Comments