Login
Selalu ada hal baru yang bisa dibahas dari perkembangan teknologi. Dari dunia game misalnya, teknologi dalam bermain game seakan nggak pernah berhenti berinovasi. Jenis game pun semakin beragam, mulai dari console game, arcade mobile game, escape room, sampai virtual reality (VR).
Khusus untuk VR, teknologi ini basically membuat para pemainnya bisa berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer, sehingga merasa seperti berada di lingkungan tersebut. Teknologi ini mulai berkembang di Indonesia sekitar tahun 2015-an.
Nah, di awal tahun ini, CoHive, perusaahan coworking space terbesar di Indonesia, bekerja sama dengan Sandbox VR, perusahaan pencipta VR game yang berbasis di Hongkong, menghadirkan wahana VR experience dengan sensor nyata seluruh tubuh (full body immersion) pertama di Indonesia. Di Asia Tenggara, experience center semacam ini baru ada di 2 negara, yakni di Indonesia dan Singapura.
Nggak kayak VR pada umumnya yang mungkin sudah sering lo jumpai, Sandbox VR X CoHive menggunakan teknologi real time motion capture yang dapat menangkap gerakan para pemain secara aktual. Oleh karena itu, saat bermain menumpas musuh dan menjalankan misi, ada sejumlah perlengkapan yang harus dikenakan agar dapat merasakan sensasi seluruh tubuh.
Perlengkapan yang dimaksud adalah Motion Tracker dan Heptic Vest. Motion Tracker merupakan sensor pada tangan dan kaki. Sebaliknya, Heptic Vest merupakan rompi dengan 42 sensor getar pada tubuh yang akan menambah pengalaman imersif saat bermain game. Biasanya, petugas akan membantu memasangkan alat-alat tersebut dan memberikan pengarahan selama 15 menit sebelum game dimulai.
The Next Level of Fun
Saat pertama kali diluncurkan, Sandbox VR X CoHive memiliki tiga jenis game. Yang pertama adalah “Amber Sky”, sebuah game invasi alien dengan setting Hongkong di tahun 2088. Kedua, ada “Deadwood Mansion”, yang menghadirkan tantangan melawan para zombie yang muncul akibat eksperimen gila dari seorang dokter. Yang terakhir, ada “Curse of Davy Jones”, yaitu game pemburuan harta karun melawan pasukan hantu dan tengkorak Davy Jones. Dari ketiga game tersebut, yang paling sering dimainkan para pengunjung adalah “Deadwood Mansion”.
Berdurasi 30 menit, masing-masing game Sandbox VR X CoHive bisa dimainkan oleh 2-6 orang. Siapapun bisa ikutan, tapi nggak disarankan bagi yang memiliki penyakit jantung, epilepsi, dan sebagainya. So, experience center ini nggak hanya bisa jadi cara untuk melepas penat, tapi sekaligus meningkatkan skill kerja sama dan team bonding. Hal itu pun sejalan dengan semangat kolaborasi yang diusung CoHive.
Sementara itu, respon pengunjung setelah bermain di Sandbox VR X CoHive cukup beragam. Ada yang penasaran ingin main lagi, tapi ada juga yang sampai ketakutan dan kelelahan. Terlepas dari itu, pengunjung tetap have fun karena bisa merasakan teknologi VR full immersion untuk pertama kalinya.
Buat lo yang ingin mencoba bermain, lo bisa membeli tiket masuk seharga Rp180 ribu untuk weekdays (Senin-Kamis) dan Rp220 ribu untuk weekend (Jumat-Minggu). Lo bisa pesan tiketnya secara online di situs https://sandboxvr.com/jakarta/ atau melalui online agent yang bekerja sama dengan Sandbox VR X CoHive. Pilihan lainnya adalah lo bisa beli langsung di salah satu lokasinya.
Saat ini, Sandbox VR X CoHive bisa lo temukan di dua lokasi di Jakarta, yakni Lotte Shopping Avenue dan Pondok Indah Mall Street Gallery. Tapi untuk di 2020, rencananya akan dibuka sejumlah experience center di lokasi lain di luar Jakarta, dengan beberapa tambahan game baru yang nggak kalah seru.
Hayo, tertarik mencoba kecanggihan teknologi Sandbox VR X CoHive nggak nih, Urbaners? Daripada weekend lo cuma gabut nggak jelas, mending langsung cabut ke experience center-nya. Kalau masih belum kebayang seperti apa experience yang dimaksud, mending tonton dulu selengkapnya di MLDSPOT TV Season 5 episode 6 dengan tema “Urban Gaming Experience”. Jangan lupa juga subscribe YouTube Channel MLDSPOT TV, and get yourself inspired!
Comments