Inspiring Places
Selasa, 25 Februari 2020

Studio Alam Gamplong, Wahana Edukasi Perfilman Pertama di Indonesia

  • Share
  • fb-share
Studio Alam Gamplong, Wahana Edukasi Perfilman Pertama di Indonesia

Urbaners, tahu nggak sih kalau di Yogyakarta sekarang ada area khusus yang kerap dijadikan tempat syuting untuk berbagai film? Namanya Studio Alam Gamplong, yang terletak di Jl. Gamplong No. 1, Sleman, yang berjarak 15 km saja dari pusat kota Yogja.

Studio Alam Gamplong adalah wahana edukasi perfilman pertama yang ada di Indonesia, lho! Nggak cuma dijadikan tempat syuting, studio terbuka ini juga bisa jadi alternatif destinasi wisata kalau lo sedang berkunjung ke Yogyakarta, Urbaners. Seperti apa dan untuk apa set lokasinya dibangun? Yuk, cek ulasan lengkapnya di bawah ini!

 

Tanah Kas Desa yang Disulap Jadi Studio

Untuk menjelajahi semua area Studio Alam Gamplong yang memiliki luas sekitar dua hektar, pengunjung hanya perlu membayar tiket sebesar Rp10.000. Studio ini bisa lo kunjungi setiap hari, mulai pukul 09.00-18.00 WIB.

Banyak yang nggak tahu, kalau lokasi Studio Gamplong ini dulunya adalah tanah kosong milik kas Desa Gamplong, Urbaners. Saat itu, tanah ini dipilih menjadi tempat syuting untuk proses pembuatan film “Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta”, karya sutradara Hanung Bramantyo. Mooryati Soedibyo, sebagai pendiri Mustika Ratu dan cucu Keraton Surakarta, meminta Hanung untuk membuat film sejarah tentang kepemimpinan Sultan Agung di zaman Mataram.

Dalam proses pencarian setting tempat untuk syuting, Hanung kemudian menemukan set lokasi yang sangat memadai, yaitu di Desa Gamplong. Setelah proses syuting selesai dan menyisakan beberapa set yang sengaja tidak dibongkar, Mooryati Soedibyo lantas memiliki inisiatif untuk menghibahkan tanah desa yang dibelinya untuk kebutuhan syuting film tersebut pada pemerintah daerah setempat. Sejak saat itu, Desa Gamplong secara resmi memiliki studio alam yang berfungsi sebagai wahana edukasi perfilman sekaligus obyek wisata baru di desa yang terkenal sebagai penghasil kain tenun ini.

Latar belakang tempat mengambil nuansa perkotaan era kolonial Belanda

"Proses pembangunan Studio Alam Gamplong dimulai sejak Oktober 2017 dan diresmikan pada Juli 2018. Sejak saat itu, studio alam berfungsi sebagai tempat setting film. Adanya Studio Gamplong ini diharapkan bisa menghidupkan potensi wisata lain yang ada di desa Gamplong, sekaligus meningkatkan roda ekonomi warga dengan adanya pilihan destinasi wisata baru ini," ungkap Penanggung Jawab Studio Alam Gamplong, Hafis.

 

Wahana Edukasi Perfilman

Sejak awal beroperasi, Studio Alam Gamplong memang diperuntukkan untuk umum. Semua warga masyarakat bebas berkunjung ke tempat ini. Namun, ketika sedang ada proses syuting, biasanya beberapa lokasi set film akan ditutup sementara dari pengunjung. Selain untuk film Sultan Agung, Studio Gamplong juga dijadikan tempat syuting film “Bumi Manusia” yang dibintangi Iqbal Ramadhan.

Dari awal memasuki venue, lo bisa merasakan atmosfer era kolonial yang sangat kental. Misalnya aja, ada bangunan benteng Batavia lengkap dengan sungai buatan sedalam 70 cm, perlintasan kereta api uap, sampai bangunan Kampung Pecinan masa lampau. Suasana kota dengan toko-toko era tahun 1990-an dihiasi dengan ornamen-ornamen yang sesuai pada zamannya. Di sisi lain studio, tampak juga setting bangunan gerbang Keraton Kerajaan Mataram, pendopo alit, dan kawasan perkampungan Mataram di abad ke-16 dan 17.

Semua set yang ada di studio dibangun oleh tenaga-tenaga ahli pada bidangnya. Konstruksi bangunan sengaja dibuat nggak permanen, agar mudah diubah sesuai alur cerita untuk kebutuhan syuting film. Tapi, ada juga beberapa bangunan yang memang didirikan secara semi permanen. Ketika proses syuting selesai, bangunan tersebut tetap berdiri dan sekarang menjadi spot foto populer di kalangan wisatawan.

Setting perkampungan Mataram masa lampau

Selain jadi lokasi syuting film, para filmmaker dapat berkumpul di tempat ini untuk saling sharing ilmu tentang perfilman. Beberapa kegiatan seperti workshop membuat film, membuat setting film, kegiatan teater, dan kegiatan berlatih gamelan juga kerap diadakan secara rutin. 

 

Spot Foto Favorit yang Instagramable

Seiring dengan berjalannya waktu, Studio Alam Gamplong saat ini jadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan. Bangunan dan suasana kolonialnya yang khas menawarkan keunikan tersendiri. Serasa naik mesin waktu ke masa lalu, Urbaners!

Salah satu bangunan semi permanen yang dijadikan lokasi syuting film Bumi Manusia

Santi, seorang pengunjung studio alam Gamplong asal Bandung, tertarik jauh-jauh datang ke tempat ini karena penasaran melihat setting di balik layar film. "Saya kagum dengan tim yang bisa membangun setting bangunan bergaya kolonial gini. Karena pasti susah kan, membuat latar belakang tempat yang sesuai dengan alur cerita, kemudian mengaplikasikannya ke dunia nyata. Pasti ada kerja tim yang kompak banget,” ujar mahasiswi yang datang bersama teman-temannya ini.

Tunggu apa lagi, Urbaners? Lo bisa banget mengunjungi Studio Alam Gamplong. Itung-itung, saat liburan, sekalian belajar lebih banyak tentang industri perfilman Indonesia. Ikuti terus keseruan kegiatan Studio Gamplong di Instagram @gamplong_studio.

Comments
John Hutabarat
saksi bisa sejarah
Linda NM
Nice info, thanks