Inspiring People
Jumat, 04 Agustus 2023

Rafif Adhikara: Pentingnya Konsistensi dan Enggak Mudah Menyerah saat Membuka Usaha

  • Share
  • fb-share
Rafif Adhikara: Pentingnya Konsistensi dan Enggak Mudah Menyerah saat Membuka Usaha

Semakin sering ngobrol bareng tokoh-tokoh inspiratif, gue juga jadi sadar di setiap munculnya peluang pasti selalu diikutin sama tantangan. Nah, hal penting itu ternyata juga berlaku untuk para entrepreneur, termasuk untuk yang generasi muda.

Tapi ada satu anak muda yang menurut gue bisa ngelewatin tantangan itu dan jadi inspirasi buat banyak orang, Rafif Adhikara namanya. Dari entrepreneur muda yang biasa dipanggil Dika ini, gue jadi belajar kalau di dalam bisnis penting buat konsisten dan enggak mudah nyerah untuk perjuangin apa yang lo suka.

Hasilnya, di usia yang baru 24 tahun Dika bisa dibilang udah sukses jalanin bisnisnya sendiri. Mulai dari bisnis express photobox, event organizer, sampai layanan manajemen investasi udah dia buka dan jalanin. Terus gimana ceritanya Dika bisa ada di posisi yang sekarang? Kepoin aja obrolan gue bareng dia di bawah!

 

Pribadi yang Tenang

“Kalau gue bilang sih, jangan gonta-ganti bisnis. Seriusi apa yang udah lo mulai. Masak kalau lo serius, berapa tahun dijalanin enggak jadi apa-apa sama sekali?” begitu tips Dika di awal obrolannya bareng gue kali ini. 

Humble dan asyik adalah kesan pertama yang gue tangkep pas ngobrol bareng Rafif Adhikara. Kalau lo lihat feed instagramnya, enggak kelihatan loh kalau dia ini pemilik bisnis yang lumayan besar. Asal lo tahu aja, Photomatics yang Dika rintis dari 2017 ini bahkan udah punya 90-an unit photobox yang kesebar dari Medan sampai ke Makassar.

Siapa juga yang bakal nyangka, kalau anak muda yang udah mulai bisnis dari umur 18 tahun ini bakal berkembang pesat. Sekarang, Dika bahkan juga udah buka bisnis lain seperti layanan studio besar dari Shutter Studio, event organizer dengan SOD Group, dan bisnis investasi di Takara Adidaya Investama.

 

Dari Jualin Barang, Jadi Ngehasilin Uang

“Bisa dibilang semua bermula dari gue yang suka nongkrong, kemudian uang udah habis untuk nongkrong terus gue mikir enggak bisa gini terus, gue harus punya penghasilan supaya uang enggak habis kemana-mana,” cerita Dika.

Pas tamat dari SMA, Dika mulai ngejualin sepatu bekas dan barang-barangnya untuk nambah uang nongkrong. Dari situ, Dika mulai kepikiran jadi fotografer keliling untuk acara teman-temannya. Enggak puas sampai di situ aja, dia juga mulai browsing sampai akhirnya ketemu cara bikin photobox otodidak.

Awalnya, Dika pergi ke bengkel dekat rumahnya untuk mulai buat mesin photobox yang sesuai sama desain yang dia mau. Sampai akhirnya tahun 2022 Photomatics bisa running. “Modalnya ya dari menyewakan jasa foto gue sih, jadi memang pure modalnya dari tabungan gue selama tiga tahun,” jelas alumni Teknik Industri UI ini.

 

Nerapin Pelajaran di Kampus

Walaupun udah punya usaha sendiri, Dika tetap fokus kok untuk nyelesaiin kuliahnya di tahun 2021 kemarin. Dika lanjut cerita kalau sebenarnya dia mau masuk kuliah jurusan manajemen bisnis. Tapi karena pas SMA Dika jurusannya IPA, mau enggak mau dia ambil jurusan kuliah IPA yang linear dengan ilmu bisnis deh. 

“Di Teknik Industri gue belajar bisnis manajemen, terus ada akuntansi juga. Secara manajemen dan operasional cukup linear dengan bisnis yang gue kembangin,” cerita entrepreneur muda yang juga suka sepak bola ini.

Nah pas kuliah, laki-laki berzodiak Aries ini juga belajar caranya bangun organisasi yang efisien, nerapin efisiensi produksi, sampai skala organisasi. “Itulah yang gue terapkan di bisnis, kalau cabang gue berapa, tim yang dibutuhin berapa,” terang Dika.

Ini menurut gue penting banget untuk dicontoh sama anak muda jaman sekarang yang kadang lebih mentingin uang dari pada pendidikan. Padahal, kalau lu udah punya kesempatan untuk kuliah, sebisa mungkin manfaatin itu biar jadi ilmu kedepannya.

 

Belajar dari Kegagalan, Lihat Celah, dan Berkembang 

Walaupun Rafif Adhikara pas ngobrol bareng gue ini suka senyam-senyum dan nada ngomongnya ceria, sebenarnya perjalanannya dalam merintis usahanya itu enggak mudah, loh. Photomatics yang sekarang udah besar aja, dulu enggak langsung laku pas di awal masa rintis.

Ada yang harus tutup karena sepi peminat, sampai ganti tempat. Dika juga harus terus putar otak dan ngembangin ide, supaya bisa terus bisa masuk ke hati market.

“Kalau gue lihat, gaya tongkrongan generasi sekarang itu udah menghindari mall ya, mungkin karena males parkir dan lain-lain. Jadi, mereka lebih milih nongkrong di public space lain, misalnya M Bloc. Gue belajar dari habits-nya market gue, dan memperbarui konsep dari situ,” paparnya. 

Pasang surut itu menurut gue memang selalu ada. Nah masalahnya, tinggal kita mau belajar dari perubahan itu atau enggak. Itu yang sebenarnya dilakuin sama Dika dalam ngembangin bisnisnya. Contohnya SOD Group, yang juga lahir dari perkembangan situasi setelah pandemi, dimana orang-orang mulai kembali lagi senang nonton konser.

Bahkan penyanyi sekelas Raisa dan Tulus udah pernah dipegang sama SOD Group, loh. Penyanyi internasional, Bruno Major yang bakal perform tanggal 19 Agustus 2023 nanti di Jakarta juga bakal di-handle sama SOD Group. 

 

Setia dengan Passion

“Mereka kayak enggak yakin gitu, gue bisa hidup dari bisnis gue ini,” cerita Dika soal ekspektasi orang tuanya yang ngeharapin dia untuk kerja kantoran. Dari kuliah, Dika memang udah enggak pernah lagi minta uang sama bokap-nyokapnya. Tapi sepertinya itu kurang cukup untuk ngeyakinin kalau Dika bisa mandiri dengan bisnisnya.

Finally, akhirnya bonyok percaya sih, setelah dengar dari teman-teman dan saudara yang ngeliat Photomatics di tempat-tempat yang mereka datangi, karena gue memang enggak pernah show off sih ke bonyok. Kita tuh, kalau ngumpul keluarga memang enggak pernah ngomongin soal kerjaan,” cerita Rafif Adhikara di akhir obrolan.

Sebelum menutup obrolan, Dika juga ngasih tips untuk anak muda yang mau buka bisnis atau mau sukses dalam pencarian passion-nya. “Jangan suka gonta-ganti bisnis. Ngeliat bisnis anu lagi tren ganti ke bisnis itu. Konsisten aja ngerjain yang lo suka, pasti ada hasilnya kok!” tutupnya mantap.

Itulah cerita inspiratif dari Rafif Adhikara yang menurut gue bisa banget jadi panutan banget buat anak-anak muda. Work hard yes, play hard yes kalau menurut gue itu penting banget jaman sekarang. Apalagi kalau senang-senang lo dibiayain pake kerja keras lo sendiri. Tambah keren, kan!

Baca terus MLDSPOT untuk dapetin kisah-kisah inspiring lainnya dari local greatness ya! Lo juga bisa dapetin rewards keren dengan jadi member dan ngumpulin MLDPOINTS lewat website MLDSPOT.

Comments
Dadang Gunawan
Konsisten utama juga untuk mencapai kesusksesan
Riza Astuti
Pribadi yang Tenang